Glenny Potong 10 Persen Gaji Direksi Garuda Biar Keuangan Sehat

| 02 Dec 2025 08:34
Glenny Potong 10 Persen Gaji Direksi Garuda Biar Keuangan Sehat
Glenny Kairupan

ERA.id - Direktur Utama Garuda Indonesia, Letjen TNI (Purn) Glenny H. Kairupan memangkas 10 persen gaji seluruh direksi secara sukarela sebagai bagian program efisiensi.

Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (1/12), Glenny menjelaskan pemotongan gaji ini ia tawarkan sendiri kepada jajaran direksi sebagai bentuk keteladanan di tengah proses perbaikan organisasi.

Menurutnya, pemimpin harus berani berkorban lebih dulu sebelum meminta pengorbanan dari karyawan lain. 

Jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) pun bersepakat memangkas 10 persen dari total gaji yang didapatkan.

Menurut Glenny lagi, pemotongan gaji ini dilakukan dengan sukarela, dalam rangka efisiensi seiring dengan perbaikan organisasi yang tengah dilakukan Perseroan.

"Dengan kondisi seperti sekarang ini, saya tawarkan kepada para direksi, bagaimana kalau para direksi Garuda secara sukarela (memotong gaji). Karena pemimpin itu, saudara-saudara ini adalah pemimpin, harus pribadi yang berani berkorban. Kalau tidak terima gaji, kita potong 10 persen. Apakah saudara-saudara setuju? Ternyata semuanya setuju," ujar dia, di hadapan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat.

Glenny menyebut langkah ini sejalan dengan agenda besar restrukturisasi dan penyehatan keuangan perseroan setelah Garuda mendapat suntikan modal Rp23,67 triliun dari Badan Pengelola Investasi Danantara.

Tambahan modal itu ia sebut sebagai “tonggak penting” untuk memperkuat struktur permodalan dan mempercepat transformasi Garuda Indonesia Group. 

Menurut Glenny, dana Danantara akan diarahkan terutama untuk kebutuhan inti. Pemeliharaan dan perawatan armada, peningkatan layanan, serta penguatan operasional Citilink termasuk pelunasan kewajiban avtur kepada Pertamina, bukan ekspansi yang tidak mendesak.

Dengan permodalan yang lebih kuat dan pengelolaan biaya yang lebih disiplin, ia yakin keandalan operasional dan kesiapan armada Garuda bisa kembali pulih. 

Dalam RDP tersebut, mantan pilot Penerbad itu juga mengungkap pengalamannya saat masih menjadi komisaris. Ia menolak menandatangani pemberian tantiem.

“Waktu itu sekretaris datang minta tanda tangan. Tinggal saya yang belum. Saya tanya, tantiem itu apa? Jawabnya bonus,” kata Glenny.

Ia kemudian meminta rapat digelar dan menyampaikan secara terbuka bahwa ia tidak bersedia menerima bonus karena perusahaan sedang merugi.

“Kalau tersebar di sosmed, jadi tidak enak,” ujarnya.

Glenny menegaskan, kombinasi pengorbanan manajemen lewat pemotongan gaji, pemanfaatan terarah dana Danantara, dan program efisiensi lainnya diharapkan menyehatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai kebanggaan nasional.

Rekomendasi