ERA.id - Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia harus bersyukur sebab jumlah kasus sembuh akibat COVID-19 terus bertambah, walaupun jumlah penambahan kasus COVID-19 juga masih tinggi. Berdasarkan update dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Senin, 24 Agustus 2020, disebutkan bahwa total kasus positif mencapai 155.412 orang. Sedangkan total sembuh sebanyak 111.060 orang.
"Sampai hari ini yang positif di Indonesia ada 155 ribu. Tapi kita patut bersyukur, yang sembuh 111 ribu, sudah 70 persen yang sembuh. Ini sudah diatas rata-rata internasional yang sembuh, jadi ini patut kita syukuri," ujar Jokowi saat meninjau Posko COVID-19 di Aceh, Selasa (25/8/2020).
Meski demikian, penanganan COVID-19 tetap harus dilakukan sampai vaksin merah-putih yang tengah dikerjakan oleh pemerintah selesai diuji klinis.
"Kita berharap, nanti sebelum dilakukan vaksinasi kita betul-betul bisa mengendalikan kasus-kasus yang ada di negara kita," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini menekankan, sebelum vaksin COVID-19 selesai dikerjakan, perlu kesadaran untuk melakukan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya, disiplin menjadi faktor sebelum vaksinasi yang direncanakan dilakukan pada bulan Januari mendatang. Dia mengatakan, saat ini Indonesia telah bekerja sama dengan China dan Uni Emirat Arab untuk vaksin COVID-19.
"Sekali lagi bahwa ancaman COVID-19 belum berakhir. Saya harapkan manajemen krisis betul-betul dilakukan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan bahwa Indonesia berhasil menjalin kerja sama vaksin COVID-19 dengan China dan UEA. Sebanyak 290 juta vaksin disebutkan siap dipakai untuk tahun 2020-2021.
"Untuk 2020 yang sudah dapat disecure 20-30 juta vaksin. Kemudian untuk 2021 yang sudah dapat kita secure 290-340 juta vaksin," kata Retno, Senin (24/8/2020).