ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencar menggelar swab tes untuk sektor pendidikan. Hasilnya bikin kaget. Serangkaian pemeriksaan kepada para guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pahlawan menemukan data, ada 393 guru yang dinyatakan positif Covid-19.
Kepala BPB Linmas Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, sudah 3.882 guru yang melaksanakan tes swab massal gratis dari pemkot. Namun baru 3.082 spesimen yang sudah keluar hasilnya melalui uji PCR Labkesda Surabaya.
"Hingga saat ini tes swab massal ini masih terus berlangsung. Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menuntaskan tes swab kepada seluruh guru SD dan SMP di Surabaya," kata Irvan seperti dilansir dari Pemkot Surabaya.
Dari 3.082 spesimen yang keluar, ada 393 di antaranya positif Covid-19. Jumlah ini sama dengan 13 persen dari keseluruhan guru yang dites. Sementara sisanya, yaitu 2.675 atau 87 persen dinyatakan negatif COVID-19.
"Untuk guru yang positif langsung kami isolasi. Kalau yang sakit dibawa ke rumah sakit rujukan, sementara yang tanpa gejala dikarantina di Hotel Asrama Haji," jelasnya lagi.
Dalam satu hari, Pemkot Surabaya bisa melakukan tes swab terhadap ratusan orang guru. Pada Selasa (1/9/2020) saja, ada 606 guru yang mengikuti tes swab massal di Labkesda Gayungan. Mereka merupakan guru SD, baik negeri maupun swasta yang berasal dari wilayah Surabaya Barat.
Irvan bilang, kegiatan ini bukan berkaitan dengan rencana pemkot membuka kembali kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah. Ia pastikan, rencana tersebut masih dievaluasi untuk menemukan formula yang tepat agar bisa meminimalisir penularan Covid-19 di sekolah.
"Kami cari yang terbaik. Kami utamakan pencegahan, jangan sampai terjadi penularan. Tidak harus menunggu semua guru sembuh, karena ini hal yang tidak berkaitan," tegasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan akan terus melakukan tes swab massal kepada para guru SD dan SMP di Kota Surabaya untuk menjamin kesehatan di sekolah.
“Jadi, tes swab untuk para guru ini akan terus kami lakukan. Meskipun banyak guru ditemukan positif, tapi tren kesembuhan di Surabaya juga sangat banyak, yang sembuh itu lebih besar daripada yang sakit, setiap hari sekarang seperti itu,” kata Wali Kota Risma.
Menurut Wali Kota Risma, yang saat ini terus dilakukan adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mengobati yang sakit. Bahkan, dia mengaku tidak terlalu mengurusi mutasi virusnya. “Fokus saya ya memutus mata rantai penyebarannya, dan mengobati yang sudah sakit,” ujarnya.