Penyuntikan Relawan Vaksin Sinovac Baru Akan Rampung Oktober

| 03 Sep 2020 15:30
Penyuntikan Relawan Vaksin Sinovac Baru Akan Rampung Oktober
Ilustrasi pengecekan suhu tubuh (Dok. Humas Jabar)

ERA.id - Proses uji klinis vaksin Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terus bergulir di Bandung di tengah terus bertambahnya kasus infeksi baru. Peneliti menargetkan penyuntikan vaksin terhadap relawan bisa selesai Oktober 2020.

Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad Eddy Fadlyan menyebut, per hari ini Kamis (3/9/2020), jumlah relawan yang telah menjalani penyuntikan sebanyak 248 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110 relawan telah tuntas menjalani dua kali penyuntikan vaksin, sisanya baru menjalani sekali penyuntikan vaksin.

Ia juga menyatakan bahwa gejala pascasuntik yang dialami relawan tidak ada yang mencolok. Sehingga dari segi keamanan, vaksin buata Sinovac Biotech tersebut menjanjikan.

"Gejala umumnya nyeri di tempat suntikan saja. Dibandingkan uji klinis tahap I dan II (di China), 30-40 persen sama nyeri di tempat suntikan," kata Eddy Fadlyan, saat dihubungi ERA.id, Kamis (3/9).

Ia tidak menepis informasi adanya beberapa gejala lain selain nyeri di bekas suntikan, namun gejala tersebut tidak berhubungan dengan vaksin.

"Misalnya, ada yang diare, pusing. [Gejala semacam itu] nggak ada hubungan dengan vaksin," katanya.

Selain 248 relawan yang disuntik vaksin, panitia peneliti juga sudah melakukan skrining terhadap 226 relawan. Skrining ini meliputi pemeriksaan kesehatan dan tes COVID melalui metode PCR atau swab. Skrining dilakukan Selasa 1 September lalu.

"Dari skrining itu, yang (lulus) swab Jumat nanti suntik. Mungkin hari ini juga sudah ada hasil (swab)," kata Eddy.

Total ada 2.500 relawan yang terdaftar pada penelitian hasil kerja sama perusahan vaksin asal China itu dengan PT Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjdjaran (Unpad).

Karena hanya 1.620 relawan saja yang diperlukan, pendaftar lainnya yang memenuhi kriteria dimasukkan ke dalam kloter cadangan dan proses pendaftaran pun ditutup.

Menurut Eddy, ada pula relawan yang tidak lulus skrining karena memiliki beragam penyakit bawaan seperti hipertensi, asma, HIV, jantung koroner, dan lain-lain. "Kebanyakan hipertemnsi. Itu karena usia sih di atas 50 tahun," terangnya.

Penyuntikan vaksin sebanyak dua kali terhadap masing-masing relawan ditargetkan selesai Oktober 2020. Setelah itu, penelitian akan masuk ke fase observasi. Fase ini ditargetkan selesai sekitar Maret-April 2021.

Rekomendasi