ERA.id - PT Bio Farma mengklaim mampu meningkatkan kapasitas produksi vaksin COVID-19 tanpa tambahan investasi.
"Kesiapan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dijalankan dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada di lahan Bio Farma tanpa perlu melakukan penambahan investasi," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8).
Sementara Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menambahkan, saat ini kapasitas produksi vaksin COVID-19 sudah mencapai 100 juta dosis. Di akhir tahun 2020, diharapkan akan menambah kapasitas produksi hingga 150 juta dosis.
"Sehingga mencapai jumlah 250 juta dosis," kata Honesti.
Dengan kapasitas yang dimiliki BUMN farmasi itu akan membantu pemerintah dalam menangani pandemi yang telah memberi dampak bagi kemanusiaan.
"Mudah-mudahan kapasitas yang kami miliki ini, dapat membantu pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pandemi COVID-19 melalui produksi vaksin COVID-19," ucapnya.
Seperti diketahui, Bio Farma sedang melakukan uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 sebelum diproduksi secara massal. Hal ini ditandai dengan penyuntikan perdana vaksin COVID-19 kepada 20 orang relawan.
Dijadwalkan penyuntikan vaksin yang dibuat oleh PT Bio Farma, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi, akan dilakukan kepada 1.620 relawan.