ERA.id - Akun Facebook Roni Abdul Fattah mengunggah tayangan stasiun televisi tvOne judul 'China Bangun Pangkalan Militer di RI? Indonesia Anut Politik Luar Negeri Bebas Aktif'. Berikut narasi lengkapnya:
"CINA BANGUN PANGKALAN MILITER DI INDONESIA
Harus siap-siap nih dari sekarang
Mudah-mudahan pintu JIHAD terbuka, sehingga peluang SYAHID terbuka lebar dihadapan kita wahai kaum Muslimin.
ISLAM VS KOMUNIS"
(Dok. Turnbackhoax.id)
Setelah ditelusuri, mengutip Tim CekFakta Tempo, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Amerika Serikat menyatakan kemungkinan besar China sudah mempertimbangkan dan merencanakan fasilitas logistik militer tambahan di sejumlah negara.
Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang akan menjadi tempat tersebut. Tapi tuduhan dari Kemenhan Amerika Serikat tersebut sudah dibantah China. Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Ri juga membantah hal tersebut. Sebab Indonesia menganut asas politik luar negeri bebas aktif. Sehingga tak membuka ruang kerjasama militer semacam itu.
Dalam tayangan kanal Youtube tvOneNews yang diunggah pada 4 September 2020 dengan judul serupa tayangan televisi, AS memang menuding China membangun pangkalan militer di Indonesia. Tapi aktivitas pembangunan yang terekam hanya ilustrasi. Cuplikan yang ditayangkan sudah beredar di Youtube sejak 2017.
Berita tersebut juga menyebutkan Amerika Serikat mengatakan China mempertimbangkan akan membangun jaringan logistik militer di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, dan negara lainnya. Termasuk area Laut China Selatan yang disengketakan China dengan Indonesia.
(Dok. Turnbackhoax.id)
Dalam tayangan tersebut Juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Indonesia menganut asas politik luar negeri bebas aktif. Karena itu, tentunya Indonesia menjaga kedekatan yang sama dengan seluruh negara baik China maupun Amerika.
"Jadi, pada prinsipnya, Pak Prabowo (Menhan) aktif berkomunikasi dengan seluruh negara di kawasan untuk terus mendorong zona peace, freedom, and neutrality," kata Dahnil.
Pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwono pun berkomentar dalam tayangan etrsebut. Ia emminta publik berhati-hati menyikapi laporan AS. Tapi hal ini dinilai memang ada kaitannya antara ketegangan antara China dengan Amerika Srikat.
"Ini kan sebenarnya rivalitas antara Cina dan AS, tapi dia perlu bantuan negara-negara lain untuk mendukung. Indonesia strategis. AS tahu bahwa sebenarnya politik luar negeri kita bebas aktif, tidak akan melakukan hal seperti itu. Tapi mungkin dia ingin memunculkan kemarahan dari Indonesia, lalu akan mendukung tindakan AS untuk berhadapan dengan Cina," katanya.
Dikutip dari laman turnbackhoax.id, dituliskan juru bicara Kemenlu Cina Hua Chunying membantah tudingan itu. Cina bahkan mendesak balik AS dan meminta mereka berhenti membuat laporan yang "tidak bertanggung jawab" dari tahun ke tahun.
"Kami mendesak pihak AS untuk meninggalkan mentalitas perang dingin yang sudah ketinggalan zaman dan pola pikir zero-sum game," kata Hua Chunying.
Juru bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, menegaskan pendirian pangkalan militer Cina di Indonesia tidak memungkinkan, karena konsep politik luar negeri bebas aktif.
"Politik luar negeri RI yang bebas aktif tidak membuka ruang untuk adanya kerjasama militer semacam ini dengan negara mana pun. Tidak mungkin ada kerjasama semacam ini, terlebih lagi Indonesia adalah negara yang aktif mendorong kawasan ASEAN yang damai, bebas, dan netral (ZOPFAN) dan konsisten menolak pangkalan militer asing di kawasan Asia Tenggara," ujar Faizasyah.
Berdasarkan hasil penelusuran di atas, klaim China membangun pangkalan militer di Indonesia adalah klaim yang menyesatkan.
Sumber: https://turnbackhoax.id/2020/09/07/salah-cina-bangun-pangkalan-militer-di-indonesia/