ERA.id - Kapolri Idham Azis dikritik politisi PKB, Luqman Hakim. Lewat akun Twitternya @LukmanBeeNKRI, ia mengunggah sebuah video saat Jenderal Polisi Idham Azis bersama dengan ustaz Das'ad Latif.
Dalam video itu, Idham Azis meminta jajaran kepolisian untuk membereskan demonstrasi massa dengan cara humanis. "Apalabila di penanganan unjuk rasa, agar dilakukan secara humanis," ujar Idham.
Setelah itu, Das'ad Latif langsung menimpali ucapan Idham Azis dan meminta bahwa polisi seharusnya tidak memukul kepala para demonstran. Sebaliknya, ia meminta polisi untuk menumbangkan demonstran pakai semprotan atau pukul kaki saja.
Pesan Kapolri Jenderal Idham Azis agar seluruh polisi menggunakan pendekatan kemanusiaan dalam menangani unjuk rasa. @DivHumas_Polri pic.twitter.com/DAXzeLbJOS
— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) October 9, 2020
Alasan Das'ad cukup sederhana, ia berandai-andai, apabila kepala demonstran itu berisi ilmu-ilmu keagamaan, maka apa jadinya ilmu tersebut jika kepala demonstran itu rusak dipukuli.
"Bayangkan kalau dalam kepalanya ada Qur'an dan Hadits. Pukul kakinya saja atau semprot dia sampai jatuh. Jangan memukul kepala, karena itu prosesor," terang Das'ad.
Sekadar diketahui, dalam aksi beberapa hari yang lalu, banyak demonstran yang dipukul dan ditendangi secara tidak manusiawi. Begitu juga demonstran, banyak yang mencelakai polisi.
Dalam video yang banyak beredar, pada polisi beramai-ramai memukuli seorang demonstran tepat di kepalanya, bahkan ada juga yang menggunakan lututnya untuk menghantam kepala demonstran tersebut.