PDIP Minta Menteri Tak Usah Pencitraan untuk Pemilu 2024

| 21 Oct 2020 06:15
PDIP Minta Menteri Tak Usah Pencitraan untuk Pemilu 2024
Hasto Kristiyanto (Dok. PDIP)

ERA.id - PDIP menyebut menteri dalam Kabinet Indonesia Maju harus lebih meningkatkan kerjasamanya, terlebih setelah satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto menegaskan koordinasi, kerjasama, dan kemampuan melakukan komunikasi publik bagi seluruh jajaran kabinet bersifat wajib, khususnya di tengah pandemi COVID-19.

"Hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak terus dikedepankan. Pada saat bersamaan, peningkatan daya tahan rakyat di dalam menghadapi COVID-19 melalui asupan gizi, protein, dan vitamin yang cukup, harus dilakukan melalui kerja gotong royong seluruh jajaran pemerintahan, pusat hingga daerah," kata Hasto melalui keterangan tertulisnya, Rabu (21/10/2020).

PDIP, kata Hasto, menegaskan bahwa menteri adalah pembantu presiden. Kerenanya, menteri harus berani mengambil terobosan karena yang paling memahami tantangan yang dihadapi kementeriannya.

Dia juga menekankan, totalitas jajaran kabinet sangat penting. Oleh karena itu, para menteri sebaiknya tidak perlu melakukan pencitraan, apalagi jika tujuannya untuk mengikuti kontestasi Pemilu 2024. Sebab soliditas dan daya juang para menteri di tengah pandemi COVID-19 sangat penting

"Karena itulah ketika ada indikasi menteri yang terlalu berimajinasi pada kontestasi Pemilu 2024, dan melupakan tugas dan tanggung jawab utamanya sebagai pembantu presiden, sebaiknya segera menghentikan seluruh gerak pencitraannya, dan menempatkan kejar prestasi sebagai bagian budaya kerja," tegasnya.

Terakhir, untuk menguatkan kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf ke depannya, PDIP terus mendorong kerjasama dengan seluruh partai politik pengusung pemerintahan baik di pusat, daerah, dan juga dukungan dari seluruh basis akar rumput partai.

"Kerjasama politik juga dikedepankan dengan membangun dialog dengan seluruh elemen masyarakat. Kunci menghadapi krisis akibat pandemi adalah dialog, gotong royong, dan ciptakan kondisi politik yang stabil," kata Hasto.

"Mereka yang memancing di air keruh daam situasi pandemi ini, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat," pungkasnya. 

Rekomendasi