Presiden Joko Widodo Tegas Kecam Pernyataan Presiden Prancis yang Hina Islam

| 31 Oct 2020 15:48
Presiden Joko Widodo Tegas Kecam Pernyataan Presiden Prancis yang Hina Islam
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Dok: BPMI)

ERA.id - Presiden Joko Widodo mengecam keras pernyataan Presiden Prancis  Emmanuel Macron terkait umat Islam. Jokowi mengatakan, pernyataan Macron telah menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Prsiden, Sabtu (31/10/2020).

"Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang bisa memecah belah persatuan antar umat agama di dunia," tegas Jokowi.

Jokowi juga mengecam kebebasan berekspresi yang dianggap kebabalasan, hingga mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak dibenerakan dan harus dihentikan.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris, terorisme tidak ada hubungannya dengan agaman apapun," tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia resmi melayangkan protes atas isi pidato Presiden Perancis Emmanuel Macron dengan memanggil Duta Besar Perancis Oliver Chambard untuk dimintai keterangan. Pemerintah Indonesia mendesak Pemerintah Perancis tidak menghubungkan Islam dan aksi aksi terorisme atau ekstremisme.

"Pemanggilan Dubes dan penyampaian secara langsung kecaman Indonesia merupakan penegasan posisi Indonesia untuk diketahui pihak Prancis," ujar Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Rabu (28/10/2020).

Untuk diketahui Macron dianggap telah menghina Islam dan membela penerbitan kartun Nabi Muhammad yang kontroversial. Pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron melukai perasaan umat muslim karena mengaitkan agama Islam dengan tindakan terorisme

Sejumlah negara telah menyampaikan kecamannya atas pernyataan Macron tersebut, sementara aksi boikot produk Prancis telah diserukan di beberapa negara termasuk Kuwait, Qatar dan Turki.

Rekomendasi