Pecinta Habib Rizieq Abaikan Protokol COVID-19, Aturan PSBB Kalah?

| 14 Nov 2020 19:47
Pecinta Habib Rizieq Abaikan Protokol COVID-19, Aturan PSBB Kalah?
Habib Rizieq saat disambut pencintanya beberapa hari yang lalu (Era.id)

ERA.id - Rizieq kebal hukum, begitu kalimat yang sedang trending di Twitter. Bukan tanpa alasan, sebab kepulangan Habib Rizieq Shihab, sapaan cinta untuk Rizieq, berpotensi membawa sejumlah kerugian, COVID-19 paling memungkinkan.

Apa itu? Ditundanya beberapa penerbangan saat pencinta Habib Rizieq membuat kemacetan panjang di jalan tol menuju Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kabupaten Tangerang.

Saat itu, orang-orang takjub. Massa pencinta Habib Rizieq Shihab, memadati bandara Soetta. Mereka bergerombol bak barisan semut. Hasilnya, dari sana, properti Bandara Soetta rusak dan lensa kamera jurnalis yang bekerja mengabadikan momen, mesti patah karena jurnalis tersebut diorong pencinta Habib Rizieq.

Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu lalu memberi perhatian kepada Imam Besar FPI itu. Ia meminta aparat keamanan dan Satgas COVID-19 tegas menindak pelanggaran protokol kesehatan.

"Saat penjemputan di Bandara, protokol kesehatan kan tidak dijalankan. Saya pikir itu saja, tidak akan berlanjut, tapi sepertinya dua hari ini masih ada pertemuan-pertemuan," kata Ninik dikutip dari Tirto, Sabtu (14/11/2020).

"Kasihan lah para pejuang protokol kesehatan, paramedis, petugas keamanan, petugas pemerintah," imbuhnya.

Ninik mengaku, Rizieq sebagai influencer, gerak-geriknya sangat mudah ditiru oleh warga. Takutnya, jika tak ditindaki, maka Indonesia akan mengalami masalah besar terkait penerapan prokes Corona.

"Harusnya aparat kemanan dapat bertindak tegas kepada siapa pun yang melanggar protokol kesehatan, tidak tebang pilih. Kalau sudah diingatkan, tapi masih dilanggar. Maka law enforcement harus ditegakkan," tegasnya.

Massa pencinta saat menyambut Habib Rizieq beberapa hari yang lalu (Era.id)

Anies melempem?

Mari kita ingat aksi heroik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat ia marah dan menutup serta mendenda manajemen Kafe Tebalik Coffee di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan, pada Kamis (3/9/2020) lalu.

Alasannya, Kafe Tebalik tidak menerapkan protokol kesehatan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19). Lewat Instagram story-nya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pihaknya bersama Satpol PP DKI Jakarta berlangsung sejak pukul 22.00 WIB.

Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB, pengunjung mulai dibubarkan oleh pihak manajemen Terbalik Kopi. Manajemen meminta pengunjung membubarkan diri sesegera mungkin.

"Dipersilakan untuk pengunjung meninggalkan Tebalik Coffee, terima kasih," kata Anies.

Dalam sidak tersebut, Anies terlihat menegur atau memarahi pengelola Kafe Tebalik Coffee karena melanggar aturan PSBB. "Mana protokolnya? Tahu gak aturannya?," kata Anies menanyakan kepada manajemen kafe itu yang kemudian dijawab sudah dimengerti

"Jika tahu, mengapa dilanggar dong?" kata Anies.

Anies menekankan, kafe tersebut diminta untuk tutup dan harus didenda Rp10 juta. "Ini bukan cuma melanggar peraturan, ini soal nyawa. Anda tutup sekarang dan jangan diulang lagi," kata Anies.

Kenyataan itu berbading terbalik saat penyambutan besar-besaran yang dilakukan pencinta Habib Rizieq Shihab di Jakarta. Anies, membiarkan mereka semua melenggang dengan bebas.

Setelah itu, Anies menemui Habib Rizieq, yang semestinya menjalani masa karantina 14 hari, pada Selasa (10/11/2020) lalu. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi biasa.

"Silaturahmi biasa saja," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020), dikutip dari Detik.

Massa pencinta saat menyambut Habib Rizieq beberapa hari yang lalu (Era.id)

Kapolda Jabar menegur

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi menilai acara kegiatan Rizieq Shihab yang dihadiri ribuan warga di Megamendung, Bogor, masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan COVID-19.

"Secara protokol kesehatan masih banyak sekali, nomor satu kerumunan orang, nomor dua jaga jarak, yang ketiga yang pakai masker masih banyak yang tidak pakai," kata Rudy usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun Brimob di Markas Brimob Polda Jawa Barat, Sumedang, Sabtu (14/11/2020).

Maka dari itu, ia mengatakan bakal menjadikan hal tersebut sebagai salah satu bahan pembahasan dalam evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat.

"Nanti dalam rapat Gugus Tugas, saya bersama Gubernur, Pangdam, pak Kajati, ketua DPRD Jabar, sama-sama kita akan bahas dalam rapat Gugus Tugas pekan depan," kata dia.

"Hasilnya nanti kita akan sampaikan," tambahnya.

Meski begitu, ia juga memastikan masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut bersifat tertib, sehingga aktivitas berjalan dengan lancar dan aman. Dalam hal ini, pihak kepolisian memastikan bakal melayani dan membantu melakukan pengamanan dalam setiap kegiatan masyarakat.

"Secara Kamtibmas itu tidak ada masalah, semuanya berjalan dengan lancar, kami Polda Jabar dan Polres di tingkat kota dan kabupaten melayani masyarakat melakukan kegiatan," kata Rudy.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat agar terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan COVID-19 karena pandemi ini belum usai. Di antaranya dengan menerapkan program 3M 1 T.

"Kemarin saja hari Jumat yang positif di Indonesia ada 5.400, rekor nasional tertinggi. Untuk itu, kita sama-sama jaga protokol kesehatan, kita jaga masyarakat dan jangan membuat resah karena kita berkerumun," katanya.

Massa pencinta saat menyambut Habib Rizieq beberapa hari yang lalu (Era.id)

Pernikahan anak Habib Rizieq

Anak Habib Rizieq, Sharifa Najwa Shihab, dijadwalkan menikah hari ini, Sabtu (14/11/2020). Spesialnya, Satgas Penanganan Covid-19 mengantarkan masker dan hand sanitizer untuk acara pernikahan putri Rizieq Shihab, Sharifa Najwa Shihab.

Masker itu diantar ke kediaman Rizieq yang juga lokasi acara pernikahan, Jalan Petamburan III, Jakarta, tadi siang. Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Rustian mengatakan, bantuan masker ini merupakan upaya Satgas Penanganan Covid-19 untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik selama acara berlangsung.

"Sebenarnya kita selaku Satgas Nasional pasti memperhatikan semua kebutuhan yang diperlukan di dalam penanganan Covid-19 ini. Jadi protokol kesehatan itu pertama pakai masker, kita bawakan masker dan itu harus dipakai sesuai dengan pemakaian masker yang benar," kata Rustian kepada wartawan di Petamburan.

Selain itu, BNPB memastikan protokol cuci tangan dijalankan dengan baik melalui pemberian hand sanitizer. Ini sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Ketua panitia acara pernikahan Haris Ubaidillah mengatakan, ada 20 ribu masker yang diberikan BNPB yang terdiri dari masker medis dan non-medis. "BNPB tadi memberikan masker medis 10.000 dan masker kain 10.000, ada hand sanitizer," kata Haris.

Masker itu untuk dibagikan kepada para tamu yang hadir, terutama bagi tamu yang tak membawa masker. Ia memperkirakan ada lebih dari 10.000 tamu yang hadir. Sebab, acara pernikahan ini juga akan dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. "Teknis pembagian kita membentuk satgas untuk memberikan masker kepada tamu yang belum pakai masker," kata dia.

Haris mengatakan, acara akad nikah akan dilakukan setelah Magrib, lalu dilanjutkan dengan Maulid Nabi. Sudah dipersiapkan tenda di Jalan KS Tubun bagi jemaah yang akan hadir.

Rekomendasi