ERA.id - Uji klinis tahap III vaksin COVID-19 dari Sinovac di Bandung, Jawa Barat selesai dilakukan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyatakan berdasarkan pantauan, aspek keamanan dan mutu dari uji klinis salah satu kandidat vaksin virus korona ini berjalan baik.
"Saat ini data-data sedang dianalisis, walau uji klinis sudah selesai. Alhamdulillah aspek keamanan dalam uji klinis, pantauannya baik. Aspek mutu dari vaksin Sinovac juga baik," ujar Penny dalam keterangan pers yang disiarkan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020).
Penny mengatakan, saat ini BPOM masih menunggu proses akhir analisis dari vaksin COVID-16 Sinovac. Setelah itu, BPOM baru bisa memutuskan untuk memberikan izin edar darurat atau emergency use authorizatio (EUA).
Setelah BPOM mengeluarkan EUA, maka vaksin COVID-19 dari Sinovac bisa disuntikkan secara massal kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar proses vaksinasi nantinya harus memenuhi unsur keamanan dan efektivitas bagi masyarakat.
"Sehingga itu menjadi komitmen BPOM untuk terus menjaga, menganalisis pada waktunya, sekarang proses itu sedang berjalan. BPOM akan berikan EUA pada waktunya," kata Penny.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, hingga saat vaksinasi tiba, maka vaksin terbaik saat ini adalah dengan menerapkan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Walaupun pemerintah telah menyiapkan sebuah program vaksin. Namun dalam berbagai kesempatan presiden sampaikan, sebelum vaksin diberikan, maka vaksin terbaik hari ini adalah patuh kepada protokol kesehatan," kata Doni.