Menyibak Praktik SMS Spam yang Mengiklankan Dukun, HP-mu Pernah Terima?

| 02 Dec 2020 08:00
Menyibak Praktik SMS Spam yang Mengiklankan Dukun, HP-mu Pernah Terima?
Ilustrasi ponsel (Wikimedia Commons)

ERA.id - Jika kamu punya ponsel, maka hampir pasti kamu pernah mendapat sms spam yang berisi iklan soal penggandaan uang atau perdukunan seperti santet. Hal seperti ini sudah banyak dikeluhkan warganet di jagat maya.

Uniknya, jasa seperti ini masih laku sampai sekarang. Dukun dan kawan-kawannya kini berubah menjadi lebih modern serta mengikuti zaman. Berpengaruhkah hal itu? Jelas berpengaruh. Data yang diberi oleh provider kepada pengiklan dukun itu sudah pasti asli, paling tidak pengiklan dukun tersebut bisa menyasar umur tertentu per nomor ponsel.

Lupa atau masih belum paham sms spam berisi jualan kemampuan dukun? Begini contohnya: Alhamdulillah sy SUMIATI berhasil mendapatkan UANG GAIB dan skrg semua hutang saya sudah lunas, ingin seperti saya lihat videonya di: maukayayakerjadong.

Dilansir dari Detik, mereka menelusuri laman blog beralamat kyai-yusuf.blogspot.com. Di satu halaman utama blog tersebut, ada tulisan Doa Pesugihan, Ilmu Pesugihan Putih. Ilmu Pesugihan Tanpa Tumbal, Melalui Doa Spiritual Pesugihan Dengan Ilmu Putih, Dijamin Halal.

Kontennya unik juga ya. Dalam blog tersebut, ditampilkan foto-foto tumpukan uang pecahan Rp 100 ribu yang berada di dalam satu koper. Kemudian juga ada foto-foto orang yang diklaim sudah mendapatkan manfaat dari pesugihan ini.

Selain itu, ada syarat dan ketentuan untuk ikut jalan "main" empunya praktik tersebut. Misalnya kamu berusia minimal 20 tahun, memiliki utang yang banyak, membutuhkan modal usaha dan siap menyelesaikan biaya ritual.

Jika berminat, maka perserta wajib menjalankan proses ritual ini selama satu hari. Kemudian peserta juga harus menyediakan buku tabungan, setelah dana cair maka akan langsung disetor tunai ke rekening peserta.

Ada biaya yang harus dibayar jika ingin ikut program ini. Misalnya tingkat 1 untuk penarikan Rp 100 juta hingga Rp 400 juta, peserta harus membayar mahar Rp 1 juta. Angka yang fantastis. Bagaimana jika khasiatnya tidak terbukti ya? Terbukti atau tidak, itu urusan belakangan. Yang mesti ditanyakan, mengapa praktik ini masih marak terjadi di era modern?

Menurut Komisioner BRTI Kominfo, I Ketut Prihadi Kresna Murti mengaku tak ingin menutup pada kasus tersebut. Karenanya, pihaknya terus menekan maraknya penyebaran SMS spam yang mengganggu penguna layanan operator seluler di Indonesia, termasuk SMS iklan pesugihan.

"Sebenarnya regulasi SIM card itu sudah berjalan maksimal, namun saat ini masih ada saja celah untuk mengirimkan SMS spam seperti itu. Kami sedang memaksimalkan pencegahannya bekerjasama dengan operator," jelasnya dilansir dari Kumparan.

Sementara Pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto mengakui bahwa faktor pemicu SMS spam bisa dari banyak faktor seperti kasus Tokopedia, Bukalapak, Bhinneka, Cermati, dan lainnya hingga pengisian pulsa di counter HP. 

"Itu kan selama ini emang faktornya banyak ya. Misalnya, salah satu dampak dari kebocoran data yang belakangan kejadian, ya itu bisa. Jadi, database itu disalahgunakan. Tapi, kan spam ini kan dari dulu ya. Banyak faktornya, misal beli pulsa yang catat nomornya di konter, itu juga bisa. Jadi, faktornya banyak."

Teguh pun  meminta kepada pemerintah untuk menepati janji menjalankan aturan registrasi SIM card yang menggunakan NIK (nomor induk kependudukan) agar dapat menekan SMS spam.

Rekomendasi