Tren Kalung Tali Masker, Satgas COVID-19: Mengurangi Higienitas dan Jadi Sumber Infeksi

| 26 Feb 2021 09:25
Tren Kalung Tali Masker, Satgas COVID-19: Mengurangi Higienitas dan Jadi Sumber Infeksi
Ilustrasi COVID-19 (Era.id)

ERA.id - Penggunaan kalung tali masker atau strap mask belakangan ini sedang ngetren atau digemari oleh masyarakat. Tak hanya sekedar memperindah tampilan, tapi juga dinilai memudahkan agar tak meletakkan masker di tempat sembarangan.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganam COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut, penggunaan kalung tali masker justru mengurangi higienitas. Karena berpeluang terkontaminasi droplet.

"Pemakaian kalung pada tali masker sebenarnya berpeluang mengurangi higienitas. Karena masker pada bagian sisi dalam habis dipakai sudah terkontaminasi droplet saat bicara, batuk, atau udara dari hasil hela nafas yang kotor," ujar Wiku dalam konferensi pers yang dikutip dari YouTube BNPB, Jumat (26 /2/2021).

Selain itu, kalung tali masker juga berpotensi menjadi sumber infeksi, baik bagi pengguna masker maupun orang disekitarnya. Alasannya, kata Wiku, droplet maupun aerosol yang mengandung virus ikut menempel pada kalung tali masker, dan terhirup lantas menyebar ke lingkungan sekitar.

"Hal ini dapat menjadi sumber infeksi bagi orang disekitarnya maupun terpapar droplet atau aerosol dari lingkungan dan dapat terhirup dan sumber infeksi bagi pemakainya," kata Wiku.

Menurut Wiku, jika terpaksa harus melepas masker misalnya pada saat makan atau minum, idealnya disimpan di tempat yang steril. Misalnya seperti waduh berbahan plastik maupun kertas.

"Untuk mencegah hal ini maka yang paling terbaik adalah menggunakan kantung baik kertas atau berbahan lain yang aman untuk penyimpanan masker saat makan atau minum," kata Wiku.

Seperti diketahui, sejak adanya pandemi COVID-19, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu langkah penyebaran dan penularan virus Corona yang mudah menyebar melalui droplet maupun aerosol.

Tapi, masker yang digunakan tak boleh sembarangan. Masker harus dipastikan mampun menutup hidung dan mulut secara sempurna. Pemerintah merekomendasikan masker medis dan masker kain adalah jenis yang dapat digunakan. Masker juga tidak boleh digantungkan atau diturunkan ke area dagu untuk menjaga higienitas.

Rekomendasi