ERA.id - Jalan tol Medan-Binjai seksi 1 Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia segmen Tanjung Mulia-Marelan, resmi beroperasi hari ini. Ruas tol sepanjang 4,2 kilometer itu menjadi kunci mengatasi kemacetan di jalur Medan-Binjai. Manager Proyek Jalan Tol Medan-Binjai PT Hutama Karya, Hestu Budi Husodo mengatakan, tol Medan-Binjai terintegrasi dengan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).
"Jalan Tol Medan-Binjai bersambung dengan jalan Tol Belmera. Jadi sesuai dengan pengoperasian, semua sudah terintegrasi. Sudah ada peralatan sehingga pengguna jalan Medan-Binjai langsung menyambung," kata Hestu, Kamis (11/3/2021).
Hestu mengatakan, dengan mulai beroperasinya jalur tol yang ditandai dengan peresmian hari ini, diprediksi volume kendaraan yang melewati jalur tol Medan-Binjai akan meningkat 10 hingga 15 persen.
"Lalu lintasnya sekitar 21 ribu kendaraan per hari, dan itu sangat mengurangi kemacetan. Ini sangat membantu sekali mempengaruhi kemacetan di Kota Medan," ujarnya.
Terkait pengoperasian ruas tol tersebut, PT Hutama Karya juga telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 260/KPTS/M/2021 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Medan-Binjai Seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia segmen Tanjung Mulia-Marelan. Sedangkan mengenai tarif, Hestu menjelaskan, hingga saat ini masih dibahas di kementerian dan saat ini masih sosialisasi dan untuk ruas Medan-Binjai masih gratis.
"Tarif tol masih dibahas di kementrian belum ditetapkan, sekarang ini masih bersifat sosialisasi lah kepada masyarakat, tanpa tarif untuk satu ruas yang ini aja," ungkap Hestu.
Sementara, Teddy Rosady Kepala Regional Jasa Marga Nusantara menerangkan dengan dioperasikannya ruas jalan Tol Simpang Susun (Tol Medan-Binjai Seksi 1 Tanjung Mulia-Marelan) ini, maka kemacetan di gerbang tol Tanjung Mulia akan berkurang signifikan.
"Kami prediksi kemacetan di Tanjung Mulia akan berkurang, sekitar 20 persen kendaraan akan langsung dari Simpang Susun ini menuju ke arah Binjai," pungkasnya.