Lacak Varian Baru Virus Corona, Pemerintah Masih Terkendala Tracing dan Testing

| 15 Mar 2021 14:52
Lacak Varian Baru Virus Corona, Pemerintah Masih Terkendala Tracing dan Testing
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Dok. BNPB)

ERA.id - Pemerintah terus mewaspadai mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Dalam rapat kerja bersama DPR RI Komisi IX, Senin (15/3/2021) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membahas tentang upaya penanganan mutasi virus Corona.

“Kita melakukan strategi untuk tracing dan testing  varian baru sejak bulan Januari. Dari situ kita sudah mulai  galakkan, karena sebelumnya dalam satu tahun kita baru melakukan 172 testing siklus genomik sehingga kalau ada varian baru akan sulit teridentifikasi,” ucap Budi Gunadin dalam rapat kerja bersama DPR RI Komisi IX, Senin (15/3/2021).

Menteri Kesehatan juga mengungkapkan adanya kerja sama dengan Kemenristekdikti dalam upaya peningkatan testing yang selama ini masih sangat kurang.

“Padahal beberapa negara dalam satu tahun bisa melakukan 10 ribu testing. Nah, kita tingkatkan dengan membentuk jaringan lab bersama kemenristekdikti. Dan di 8 Januari dan sesudah itu kita bisa lihat testingnya jadi meningkat dengan cukup pesat dan sesudah meningkat, kita bisa temui varian baru yang sebenarnya sudah masuk di awal tahun,” ucapnya.

Seperti diktahui, varian Corona N439K sudah ditemukan lebih dari 30 negara termasuk Indonesia. Varian baru tersebut diklaim lebih ‘pintar’ dibanding varian Covid-19 lainnya. Selain itu, ada juga varian B117 yang sudah masuk Indonesia.

Untuk melakukan pelacakan, pemerintah kini mengandalkan personel TNI dan Polri sebagai pelacak alias tracer.

“Dari WHO dianjurkan sekitar 80.000 tracer yang dibutuhkan. Melihat kondisi itu kita meminta bantuan pada TNI dan Polri agar bisa mendidik tenaga babinsa dan babinkamtibmas yang jumlahnya diatas 80 ribuan agar bisa membantu melakukan tracing,” ujarnya.

Rekomendasi