Jarang Diketahui, Ternyata Lelaki Inilah yang Pertama Jadi Ojek Online di Indonesia

| 25 Mar 2021 10:48
Jarang Diketahui, Ternyata Lelaki Inilah yang Pertama Jadi Ojek Online di Indonesia
Ojol pertama di Indonesia dari Gojek, Mulyono

ERA.id - Tak banyak yang tahu siapa tukang ojek online (ojol) pertama di Indonesia. Yang jamak diketahui, ojol sudah merajai jalanan di setiap kota dan hampir di semua kabupaten yang ada di Indonesia.

Ternyata ojol pertama di Indonesia dari Gojek adalah Mulyono. Ia adalah ojol dengan nomor registrasi 0001 alias orang yang tercatat pertama kali sebagai driver online di Indonesia.

Pria berusia 54 itu bercerita, awalnya ia adalah tukang ojek pangkalan (opang). Kemudian dengan info yang didapat dari seorang teman, ia pun memberanikan diri mendaftar di Gojek pada tahun 2010.

"Waktu itu Pak Nadiem (founder Gojek) pun masih kuliah. Jadi saya dapat info dari teman, kalau mau masuk Gojek datang ke Pasar Mayestik. Saya tanya-tanya, saya cari info apa itu Gojek. Saya langsung gabung," kata Mulyono dikutip dari Merdeka, Minggu (6/1/2019) silam.

Usai mendaftar, seminggu kemudian, Mulyono dipanggil dan mengobrol langsung dengan Nadiem. "Ditanya benar gak mau gabung Gojek. Ajak teman-teman yang lain," ujarnya.

Mulyono mengiyakan kemudian mengajak temannya di pangkalan. Meski begitu, hanya dua orang yang tertarik dan ikut. "Saya ini driver pertama jadi (nomor registrasinya) 0001. Saya sendiri pun tidak tahu," ungkapnya.

Sewaktu pertama kali menjadi ojol, seragam GoJek belum hijau, masih berwarna abu-abu. Cara memesannya pun belum seperti sekarang. "Belum pakai aplikasi, tapi by phone. Jadi kita ditelpon oleh call center ditawarkan orderan mau ambil atau enggak. Kalau ambil, nanti dikirim SMS berisi alamatnya," ungkapnya.

Saat itu, Mulyono bercerita, ia kerap diintimidasi oleh opang bahkan pernah diadang. "Saya pernah ditipu, pernah dikalungin golok. Tapi saya pasrah kalau bapak mau habisin saya, saya mencari nafkah saya tidak mengganggu. Di Cikarang juga pernah diuber-uber opang," kenangnya.

Semenjak menjadi driver ojek online pertama itulah, kehidupan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. Ia mampu mengantongi Rp6.000.000 hingga Rp7.000.000 per bulan.

"Masa jayanya 2 tahun," ujarnya.

"Kita mau istirahat atau ngebid kapanpun terserah kita. Jadi fleksibel," ujarnya.

Bahkan saking bersyukurnya dengan pekerjaannya, ia menamai anaknya dengan nama Nadiem Saputra. "Nadiem Saputra karena saya terobsesi dengan Pak Nadiem yang punya pemikiran cemerlang," tuturnya.

Mulyono pun memiliki harapan agar para pengemudi driver online bisa dilindungi. "Juga semakin memperhatikan mitra-mitranya, tolonglah kami-kami ini dimanusiakan dalam hal segi apapun baik penghasilan, keamanan dan sebagainya," tutupnya.

Rekomendasi