ERA.id - Pemerintah Kota Bogor telah membagikan bantuan untuk para ojek online dan sopir angkot. Namun, ternyata tidak semua ojek online dan sopir angkot yang mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut.
Salah satunya Burhan, sopir angkot satu ini mengaku tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa voucher tersebut karena tidak terdaftar sebagai penerima manfaat.
Sang sopir pun aneh kenapa dirinya tidak mendapatkan bantuan pemerintah yang totalnya Rp1,4 Miliar. .
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa saat melakukan skrining, sang sopir hanya membawa SK yang pertama. Namun, saat di SK dua sopir ternyata supir ini telah mendapatkan bantuan yang lain.
"Jadi kita benar-benar memprioritaskan yang belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali," ujar Bima.
Diakui Bima Arya, sebenarnya dalam penyaluran bantuan BBM Rp600 ribu ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, yang membawahi para sopir angkot.
Akan tetapi, dengan kejadian ini ia melihat ada informasi yang tidak tepat diterima para sopir angkot sehingga dianggap list yang pertama itu yang sudah final. Sedangkan, list pertama itu masih data internal yang masih harus diverifikasi ulang.
"Jadi artinya sekarang juga harus diperbaiki, disosialisasikan lagi siapa yang berhak menerima," ucap Bima Arya.
"(Yang berhak menerima bantuan BBM) ya itu yang belum pernah nerima bantuan sama sekali, bukan bantuan subsidi ini saja melainkan bantuan bentuk yang lain baik Provinsi dan Kementerian," ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mulai mencairkan bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai Rp600 ribu bagi sopir angkot dan ojek online (Ojol) per-Jumat (11/11/2022)
Bantuan dengan total anggaran senilai Rp1,4 miliar itu diperuntukan bagi 2.341 penerima manfaat, dengan rincian 1.341 sopir angkot dan 1.000 sopir Ojol ber-KTP Kota Bogor.