Menkes Budi Gunadi Ungkap Alasan kenapa Orang Sudah Divaksin Masih Kena COVID-19

| 27 Apr 2021 08:14
Menkes Budi Gunadi Ungkap Alasan kenapa Orang Sudah Divaksin Masih Kena COVID-19
Dok. Kemenkes

ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, masyarakat mulai menunjukan tanda-tanda euforia vaksinasi COVID-19. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan tanpa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Untuk itu, Budi meminta para kepala daerah dan masyarakat agar tidak lengah menjalankan protokol kesehatan.

"Kami mengamati, euforia (vaksinasi) ini juga sudah mulai terlihat, beberapa daerah sudah mulai melonggarkan protokol kesehatannya. Tolong dipastikan ini dijaga ya," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).

Mantan wakil menteri BUMN itu kembali mengingatkan, bahwa vaksinasi COVID-19 tidak lantas membuat seseorang kebal terhadal virus corona. Vaksin, kata Budi, hanya meningkatkan sistem imun dalam tubuh dan tidak menjamin seseorang tak lagi tertular virus.

"Jadi itu penting sekali untuk kita jaga, walaupun sudah di vaksinasi, protokol kesehatan dijaga," tegas Budi.

Budi mengaku khawatir apabila euforia vaksinasi terus berlanjut, Indonesia akan mengalami lonjakan kasus positif COVID-19 yang tak terkendali seperti di negera India.

Dia menjelaskan, lonjakan kasus positif COVID-19 di India disebabkan karena masyarakat setempat mulai lengah karena suksesnya program vaksinasi.

Selain itu, munculnya varian baru dari mutasi virus Corona seperti B117 dari Inggris, dan varian lokal B1617 yang bermutan ganda, juga menjadi salah satu penyebabnya.

"Kasusnya India adalah karena memang terjadi kelengahan atau tidak waspada dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena merasa vaksinasi sudah sukses, karena merasa penurunan jumlah kasus sudah sukses," kata Budi.

Budi mengingatkan, pelandaian kasus aktif Covid-19 dalam 11 pekan terakhir dan kasus harian akan menjadi sia-sia apabila masyarakat dan pemerintah tidak bekerja sama dengan dalam menangani pandemi yang telah melanda Indonsia setahun belakangan ini.

"Jadi tolong jaga protokol kesehatan. Jangan sampai kerja keras yang kita lakukan, kembali rusak karena kita terlalu terburu-buru, grusa grusu, tidak eling lan waspada," pungkasnya.

Rekomendasi