Tim Editor
ERA.id - Ketua KPK Firli Bahuri mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas kesempatan yang diberikan kepada pegawainya untuk beralih status dari pegawai independen, menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Diketahui, KPK bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk para pegawainya. Hal ini dilakukan sebagai persyaratan alih status pegawai dari independen menjadi aparatur sipil negara (ASN) sesuai amanat UU KPK Nomor 19 Tahun 2019.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan peluang dan kesemptan kepada insan KPK," ujar Firli dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube KPK, Rabu (5/5/2021).
Firli mengaku bersyukur atas kesempatan tersebut. Dia lantas membandingkan nasib pegawai KPK dengan pegawai honorer yang saat ini masih banyak yang belum diangkat menjadi ASN.
"Meskipun dalam keadaan kita sangat paham bahwa negara kita memiliki beban yang sangat besar, banyak honorer yang belum diangkat menjadi ASN, KPK diberikan kesempatan untuk beralih menjadi ASN," kata Firli.
Lebih lanjut, Firli mengatakan peralihan status pegawai KPK menjadi ASN telah disiapkan secara matang. Sebab, hal ini berdampak pada pelaksanaan perundangan.
"Karena sesungguhnya KPK adalah pelaksana undang-undang," tegasnya.
Sebanyak 1.351 pegawai KPK mengikuti asesmen TWK sejak 18 Maret hingga 9 April 2021. Namun, dalam pelaksanannya tercatat dua orang tidak hadir dalam tahap wawancara. Dari asesmen TWK tersebut, KPK mengumumkan sebanyak 1.274 orang dinyatakan memenuhi syarat dan 75 orang tidak memenuhi syarat.
Mengenai siapa saja nama yang dinyatakan tidak lulus TWK, Firli mengaku belum mengetahui nama-namanya. Dia mengatakan, pimpinan KPK hanya menghitung total orang yang lolos dan gagal saat dokumen hasil tes dibuka.
"Kami tidak ingin menebar isu," ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan sejumlah pegawai KPK tak lolos TWK sehingga mereka disebut bakal dipecat. Salah satunya yang diisukan adalah penyidik senior Novel Baswedan.
