Pemuda di Jakarta Meninggal Usai Divaksinasi AstraZeneca, Komnas KIPI: Belum Cukup Bukti

| 10 May 2021 17:10
Pemuda di Jakarta Meninggal Usai Divaksinasi AstraZeneca, Komnas KIPI: Belum Cukup Bukti
Ilustrasi covid-19 (Era.id)

ERA.id - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) belum memiliki cukup bukti untuk mengaitkan meninggalnya pemuda asal Buaran, Jakarta dengan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca.

"Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut," ujar Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari melalui keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).

Hingga saat ini, kata Hindra, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Dia menyebut, sejumlah kasus meninggal terkonfirmasi bukan karena disebabkan oleh vaksin yang diterima, melainkan karena penyebab lainnya.

"Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi COVID-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya," kata Hindra.

Untuk diketahui, pemuda berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta bernama Trio Fauqi Virdaus dinyatakan meninggal pada Kamis (6/5), setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 merek AstraZeneca pada satu hari sebelumnya.

Mulanya, Trio merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin. Kondisinya lalu melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis. Trio lantas dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Atas kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan menyampaikan rasa duka cita dan memastikan hasil investigasi Komnas dan Komda KIPI bisa segera didapatkan.

Rekomendasi