ERA.id - Penyidik KPK yakni Novel Baswedan disindir pegiat media sosial Denny Siregar akibat terlalu banyak berbicara soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sebab itu, ia mengkritik kinerja Novel.
Diketahui, jumlah pegawai KPK yang dipecat karena tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) berkurang dari 75 menjadi 51 orang. Sementara, 24 orang lainnya diperkenankan untuk mengikuti TWK ulang.
Polemik TWK ini lalu ditanggapi Novel Baswedan. Ia mengaku pihaknya akan terus berjuang hingga batas akhir terkait hal tersebut.
Resah dengan gerak-gerik Novel, Denny pun menulis cuitan yang menyebut KPK era Novel suka main sinetron. "Kalau kalian masih trenyuh karena Nopel dkk akhirnya harus keluar dari @KPK_RI, ya wajar aja.. Mereka dari dulu suka main sinetron. Nangkap orang aja harus dibikin dulu dramanya biar banyak penonton.."
Bahkan secara keras ia memandingkan kinerja KPK dengan kejaksaan. "Halo Nopel, contoh tuh @KejaksaanRI. Gak pake drama2an, nangkepnya kakap. Lu cuman dapet ikan teri aja, dramanya berseri2.."
"Banyaknya koruptor yg ditangkap @KPK_RI tidak membuat angka korupsi turun. Kenapa ? Krn @KPK_RI hanya asyik nangkap2 aja. Selain gampang tinggal sadap doang, aksi itu bikin mrk terkenal. Pemerintah ingin @KPK_RI fokus bikin sistem pencegahan korupsi. Disitulah tugas utama mrk."
Dari langkah penangkapan itulah, Denny mengaku kalau KPK mesti membangun sistem pencegahan, bukan penangkapan yang terkesan tidak membuat korupsi menurun.
"Singkatan @KPK_RI itu Komisi Pemberantasan Korupsi. "Pemberantasan" itu ada dua cara, Pencegahan dan Penangkapan. Lha ini nangkap mulu, sistem pencegahannya gak dibangun2 karena buat mrk gak bisa dijadikan panggung. Mungkin keahlian si Nopel dkk cuman nangkep doang kali ya."