Kasus Aktif COVID-19 Tembus 100 Ribu usai Lebaran, Menkes: Pasien di RS Naik 25 Persen

| 31 May 2021 17:40
Kasus Aktif COVID-19 Tembus 100 Ribu usai Lebaran, Menkes: Pasien di RS Naik 25 Persen
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Dok. BPMI)

ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sakidin menyebut, jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit mengalami peningkatan pascalibur Lebaran 2021. Akibatnya, keterisian tempat tidur di rumah sakit melonjak hingga 25 persen.

Hal tersebut disampaikan Budi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sektetariat Presiden, Senin (31/5/2021).

"Rumah sakit juga mengalami peningkatan pasien yang masuk, dari seluruh kapasitas 72 ribu tempat tidur yang kita miliki. kemarin sempat sampai titik terendah sekitar 20 ribuan yang terisi. Sekarang sudah naik angkanya sekitar 25 ribu tempat tidur yang terisi atau naik sekitar 20 sampai 25 persen," ujar Budi.

Untuk tingkat keterisian tempat tidur atau bes occupancy rate (BOR), Budi mengaku tidak merata di semua daerah. Dia mengatakan, ada sejumlah daerah yang BOR-nya tinggi seperti di Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, dan sejumlah daerah di Sulawesi.

Namun, Budi memastikan, kapasitas BOR yang disiapkan pemerintah masih cukup. Hal ini merupakan langkah antisipasi pemerintah terhadap lonjakan kasua COVID-19 pasca libur Lebaran.

"Kami sampaikan memang kenaikan nya agak tinggi tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72.000. Jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki," katanya.

Selain itu, Budi juga mengungkapkan bahwa kasus aktif COVID-19 sudah menyentuh angka 100 ribu lebih. Meskipun masih lebih rendah dibandingkan angka lonjakan kasus di awal tahun 2021, namun Budi memastikan jumlah ini akan terus meningkat.

"Kenaikan itu akan mencampai puncaknya sekitar 5 sampai 7 minggu. Jadi kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan ini," kata Budi.

Berdasarkan data tersebut, Budi meminta pemerintah daerah bersama satgas COVID-19 setempat harus segera melakukan penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment) terhadap warganya dalam beberapa pekan ke depan pascalebaran.

Rekomendasi