Digitalisasi Semua Sektor Kehidupan, Pahami Literasi Digital Hingga Digital Culture

| 07 Jun 2021 19:25
Digitalisasi Semua Sektor Kehidupan, Pahami Literasi Digital Hingga Digital Culture
Ilustrasi hacker (Dok. Antara)

ERA.id - Anggota Komisi I DPR Helmy Faishal Zaini menyebut saat ini ekonomi bergerak ke arah ekonomi digital. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator.

"Dalam pertemuan saya bersama Pak menteri BUMN baru-baru lalu, beliau mengatakan bahwa transaksi di ekonomi digital ini sudah menyentuh ke angka mencapai 1000 triliun dan tren kedepannya akan terus semakin bertambah," kata Helmy dalam diskusi virtual, Senin (7/6/2021).

Ia juga menyebutkan saat ini transaksi perbankan juga mayoritas bersifat online. Sekitar 90 persen nasaba tak datang lagi ke bank untuk setor atau pun transfer.

"Pendidikan juga mengarah pada pendidikan jarak jauh bagaimana begitu banyak platform-platform digital yang memungkinkan kita untuk mengikuti proses pembelajaran melalui platform digital, bahkan dalam bidang keagamaan juga mengenal apa yang disebut sebagai dakwah virtual," katanya.

Helmy menjelaskan pada 2025, 70 persen masyarakat Indonesia akan didominasi generasi milenial. Pada momentum bonus demografi ini maka penting bagi anak muda melakkan transformasi besar-besaran.

"Dengan menyiapkan apa yang disebut sebagai penguasaan literasi sosial media, sekaligus juga tentu menghadirkan narasi-narasi positif dalam upaya untuk menangkal berbagai macam isu-isu terkait dengan radikalisme, terorisme dan seterusnya," katanya.

Terkait hal ini, akademisi Universitas Esa Unggul Jakarta Gun Gun Siswadi menyebut Palapa Ring menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia. Karena menghubungkan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi kepada masyarakat.

Menurutnya, dengan fasilitas tersebut, masyarakat tidak terlepas dari ancaman penggunaan internet. Misalnya maraknya hoaks, radikalisme, penipuan, pornografi, bullying, prostitusi, sinis, SARA, ujaran kebencian, narkoba dan lain sebagainya.

"Maka perlu dilakukan digital literasi. Literasi digital yaitu literasi data kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan big data, literasi teknologi memahami cara kerja aplikasi teknologi coding atau programming, artificial intelligence dan engineering principles, literasi manusia kemampuan komunikasi, kolaborasi, berfikir kritis, kreatif, dan inovatif," katanya.

Menurutnya, ada empat dasar digital culture yaitu pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila pada mesin telusur dan pengetahuan dasar mengetahui pentingnya multikulturalisme dan kebhinekaan.

"Serta memahami cara melestarikan bahasa daerah, seni dan budaya dalam ruang digital, pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri, serta memahami hak atas akses kebebasan berekspresi dan hak atas kekayaan intelektual di dunia digital," katanya.

Rekomendasi