ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan memilih-milih jenis vaksin COVID-19.
Dalam peresmian program sentra vaksinasi COVID-19 untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di RS St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (14/6), Sandi mengatakan jenis vaksin dalam vaksinasi ini adalah AstraZeneca.
"Saya juga telah divaksin dengan jenis vaksin AstraZeneca, ini betul-betul memiliki dampak yang positif. Jadi janganlah kita khawatir dan jangan juga memilih-milih vaksin," jelas Sandiaga dikutip dari siaran resmi, Selasa (15/6/2021).
Sandiaga menargetkan ada 12.000 penerima vaksinasi dalam program selama 13 hari yang diprioritaskan untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Penyuntikan vaksin dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 4–12 minggu. Penyuntikan vaksin pertama pada 14- 26 Juni 2021, dan vaksin kedua pada 13 – 26 September 2021.
Realisasi vaksinasi COVID-19 terhadap pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif masih rendah dari target 70 persen terhadap 34 juta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saya apresiasi karena di sektor parekraf jumlah yang tervaksinasi dari 34 juta masih belum mencapai target yang kita tentukan, masih di bawah 5 persen. Oleh karena itu kita masih sangat perlu kegiatan ini karena sekarang Jakarta kasusnya meningkat," ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf menjelaskan, vaksinasi merupakan salah satu program utama yang dijalankan pemerintah dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak akibat pandemi COVID-19.
Ia pun mengapresiasi kolaborasi dari berbagai pihak yang turut aktif dalam mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, terutama pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saya ingin mengundang perusahaan-perusahaan lain. Saya ingin lebih banyak lagi yang berkolaborasi sehingga target herd immunity di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kita capai. Mari kita bangkit di saat sulit, menang melawan COVID-19," jelas Menparekraf Sandiaga.