Teroris OPM Bunuh Warga Sipil di Yahukimo Gunakan Senjata Rampasan Milik TNI

| 30 Jun 2021 18:20
Teroris OPM Bunuh Warga Sipil di Yahukimo Gunakan Senjata Rampasan Milik TNI
Ilustrasi KKB (Dok. Istimewa)

ERA.id - Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) menggunakan senjata rampasan saat membunuh warga sipil pekan lalu. Senjata itu dipastikan milik TNI yang dirampas beberapa waktu lalu.

"Aksi pembunuhan terhadap pekerja tambang dan pekerja proyek jembatan PT. Seremoni di Kabupaten Yahukimo yang menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan 1 orang luka tembak, diduga pelakunya adalah Kelompok Tandius Gwijangge alias Tandius Murib di mana senjata yang digunakan yaitu senjata milik anggota yang dirampas oleh mereka saat anggota Satgas melakukan pengamanan proyek di Bandara Nop Goliat Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo," kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).

Bermula dari kelompok teroris OPM itu menyerang Satgas yang sedang melaksanakan pengamanan proyek tanggul di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo pada 18 Mei 2021. Penyerangan itu mengakibatkan dua satgas itu gugur dan 2 pucuk senjata hilang dibawa kelompok itu.

Suriastawa menegaskan aksi ini dapat membuka mata semua pihak. Ia menegaskan kelompok teroris ini merupakan musuh bersama dan harus dilawan bersama agar tidak ada lagi korban.

"Mereka ini kan teroris, yang tidak ingin Papua dibangun menjadi maju dan sejahtera serta menjadikan masyarakat sipil sebagai korban aksi-aksi terornya," tegas Suriastawa.

Terkait hal ini, Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengecam aksi teror  tersebut. Ia berharap aparat keamanan segera menangkap para pelaku dan aktor intelektualnya.

"Datanya (daftar kelompok teroris) kan, katanya sudah ada semua. Termasuk aliran-aliran dana ke Teroris ini. Jadi jangan sungkan-sungkan, kejar dan tangkap pelakunya dan aktor intelektual di belakangnya," kata Bobby.

Menurut Bobby, aparat keamanan juga perlu mengevaluasi operasi keamanan di Yahukimo. Sebab gerakan teroris di kawasan itu dinilai cukup intens.

Bobby juga menyinggung soal dana otonomi khusus (otsus) yang saat ini tengah digodok. Bobby berharap dana otsus tidak lagi diselewengkan, apalagi jika benar sampai mengalir kepada kelompok teroris.

"Solusi untuk masalah Papua ini, baiknya bukan diberikan uang kas seperti Dana Otsus. Tapi hendaknya dalam bentuk Pembangunan Otsus, karena rawan bocor. Pendanaan teroris di Papua ini harus segera diungkap dan tangkap aktor-aktornya," pungkas Bobby.

Sebelumnya, Kelompok Teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali membunuh warga sipil. Sebanyak empat warga dikabarkan meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka tembak. Aksi teror itu terjadi di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021).

Rekomendasi