Heboh Politisi PAN 'Maksa' Hadir Rapat DPR, Ogah Karantina Usai Pulang dari Luar Negeri, Malah Minta Maaf Telat

| 01 Jul 2021 19:15
Heboh Politisi PAN 'Maksa' Hadir Rapat DPR, Ogah Karantina Usai Pulang dari Luar Negeri, Malah Minta Maaf Telat
Guspardi Gaus (Dok. Instagram guspardi.gaus)

ERA.id - Rapat Panitia Khusus (Pansus) RUU Otsus Papua sempat dihebohkan oleh pengakuan salah satu anggota Pansus DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus. Pasalnya, Guspardi mengaku baru saja pulang dari luar negeri namun menolak dikarantina sesuai dengan aturan yang berlaku.

Guspardi mengatakan, baru saja kembali dari Kyrgyzstan. Namun, menolak karantina dengan alasan yang seharusnya dikarantina adalah orang yang tinggal di luar negeri.

"Saya baru datang dari Kyrgyzstan, saya cemas juga semalam, mau diinapkan di hotel dan memang cara-cara yang dilakukan tidak baik yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan. Harusnya yang dikarantina itu adalah orang-orang yang tinggal di luar negeri," ujar Guspardi saat rapat hadir secara fisik dalam rapat Pansus RUU Otsus Papua di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/7/2021).

Selain menolak dikarantina, Guspardi juga tetap memaksakan diri menghadiri rapat Pansus Otsus Papua. Alih-alih meminta maaf karena tak karantina, Guspardi justru meminta maaf lantaran datang rapat terlambat.

"Saya ingin hadir di rapat ini, jadi mohon maaf seandainya saya terlambat," kata Guspardi.

Sontak seisi ruang rapat pun menjadi heboh. Kebanyakan mengaku khawatir dengan kehadiran Guspardi di ruang rapat karena bisa saja berpotensi membawa virus.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan My Esti Wijayati mengaku cemas dengan kehadiran Guspardi. Ia mengingatkan Guspardi seharusnya menjalani tes COVID-19 dahulu.

"Pak Gaus harus rapid test dulu karena dari luar negeri, saya deg-degan tadi, pak Gaus dari luar negeri, jadi kita kalau mau dekat-dekat pak Gaus agak ngeri-ngeri juga, terima kasih pak," ujar Esti.

Hal senada juga disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi PKB Heru Widodo yang meminta Guspardi untuk melakukan swab test PCR dan menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku. Apalagi, kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia sedang memasuki tahap gawat darurat.

"Pak Gaus ini harus di-swab dulu, atau isolasi mandiri dulu lah, saya setuju dengan bu Esti tadi. Karena ini kondisi COVID sudah menggila. Saya kira kita ngga bisa memaksakan seperti ini terus," kata Heru.

Sejumlah suara anggota DPR bersahutan mengomentari Guspardi yang menolak isolasi. Bahkan, ada yang mengingatkan Guspardi untuk menggunakan maskernya. Selama rapat, Guspardi yang menyampaikan pandangannya terlihat maskernya terbuka dan menempel di bagian dagu.

Melihat kehebohan yang terjadi, Guspardi lantas berkomentar. Dia beralasan menolak isolasi dan memaksa hadir secara langsung karena kecintaan kepada tugas dan tanggungjawab. Dua pun mengakui bahwa seharusnya menjalani isolasi di hotel.

"Segitulah kecintaan saya terhadap tugas dan tanggung jawab, sebetulnya saya harus diisolasi dulu di hotel, tapi untung protokoler dan berbagai hal, saya ingin ikut rapat. Yang perlu saya sikapi apa yang pimpinan sampaikan, pertemuan kita hari ini sangat luar biasa terhadap keputusan-keputusan yang diambil," kata Guspardi.

Untuk diketahui, pemerintah telah menetapkan sejumlah aturan bagi pelaku perjalanan luar negeri. Salah satunya, mewajibkan siapa pun yang baru dari luar negeri untuk dikarantina selama lima hari. Hal ini dimaksudkan agar dapat mencegah penularan COVID-19, khususnya varian baru di Indonesia.

Rekomendasi