Sebut Tudingan ICW Soal Ivermectin Ngawur, Moeldoko Pertimbangkan Langkah Hukum

| 22 Jul 2021 19:20
Sebut Tudingan ICW Soal Ivermectin Ngawur, Moeldoko Pertimbangkan Langkah Hukum
KSP Moeldoko (Dok. KSP)

ERA.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membantah temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait 'endorse' Ivermectin dan kedekatannya dengan salah satu petinggi PT Harsen Laboratories. Dia menegaskan, tudingan ICW ngawur.

"Itu tuduhan ngawur dan menyesatkan," tegas Moeldoko melalui keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).

Moeldoko juga membantah tudingan putri bungsunya Joanina Novinda Rachma punya kedekatan dengan PT Harsen yang merupakan produsen obat Ivermectin. Atas tudingan tersebut, Meoldoko akan mempertimbangkan langkah hukum kepada ICW.

"Atas berbagai tuduhan tersebut, (saya) mempertimbangkan melakukan langkah hukum terhadap ICW," kata Moeldoko.

Disebutkan ICW bahwa Joanina punya hubungan bisnis pihak PT Harsen, Sofia Koswara adalah tuduhan ngawur dan menyesatkan. Begitu juga tuduhan yang menyebut Sofia bekerja sama dalam impor beras dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di mana Moeldoko jadi ketuanya.

"Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya, Jo, dengan PT Harsen Lab," tegasnya.

Selain itu, tudingan yang menyebut adanya kerja sama antara Sofia dan HKTI juga menodai kehormatannya sebagai ketua. Dia menegaskan, HKTI justru berjuang untuk kemandirian para petani di Indonesia.

"HKTI justru berjuang untuk kemandirian petani agar mereka bisa mengekspor beras," ungkap Moeldoko.

Lebih lanjut, dirinya juga membantah adanya informasi ICW yang menyatakan Joanina, anaknya jadi Tenaga Ahli KSP. Menurut Moeldoko, anak perempuannya itu hanya pernah magang pada 2020 lalu untuk belajar.

"Saya suruh dia belajar dari para tenaga ahli di KSP selama 3 bulan awal 2020," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ICW ada keterlibatan partai politik hingga pejabat publik di balik endorse Ivermectin. Obat antiparasit tersebut belakangan kerap disebut sebagai salah satu obat-obatan untuk terapi bagi pasien COVID-19.

"ICW menemukan terdapat potensi rent-seeking dari produksi dan distribusi Ivermectin. Praktik itu diduga dilakukan oleh sejumlah pihak untuk memperkaya diri dengan memanfaatkan krisis kesehatan. ICW ikut menemukan indikasi keterlibatan anggota partai politik dan pejabat publik dalam distribusi Ivermectin," kata Egi, Kamis (22/7/2021).

Salah satu nama yang berperan penting yang juga terafiliasi PT Harsen Laboratories adalah Sofia Koswara. Ia adalah Wakil Presiden PT Harsen dan mantan CEO dari B-Channel. Sofia Koswara juga menjabat sebagai Chairwoman Front Line Covid-19 Critical Care (FLCCC) di Indonesia.

Sementara anggota FLCC lainnya yaitu Budhi Antariksa, bagian dari Tim Dokter Presiden, serta dokter paru-paru di Rumah Sakit Umum Persahabatan dan pengajar plumnologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Budhi juga merupakan ketua tim uji klinis Ivermectin di Indonesia

Sofia diindikasikan dekat dengan Moeldoko lantaran perusahaan yang sahamnya dimiliki Sofia yaitu PT Noorpay Nusantara Perkasa, menjalin hubungan kerjasama dengan HKTI terkait program pelatihan petani di Thailand. Adapun Moeldoko merupakan Ketua Umum HKTI.

"Pada awal Juni lalu, Ivermectin didistribusikan ke Kabupaten Kudus melalui HKTI. Selain itu, anak Moeldoko, Joanina Rachman, merupakan pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa," kata Egi.

Rekomendasi