Cegah Lonjakan Kematian Akibat COVID-19, Menko PMK Minta Ketersediaan Oksigen Harus Sampai Puskesmas

| 05 Aug 2021 11:50
Cegah Lonjakan Kematian Akibat COVID-19, Menko PMK Minta Ketersediaan Oksigen Harus Sampai Puskesmas
Muhadjir Effendy (Dok. Instagram muhadjir_effendy)

ERA.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, kebutuhan oksigen di tingkat bawah sangat tinggi. Banyak angka kematian justru disebabkan pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, kemudian datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah atau umumnya sesak nafas.

Untuk mencegah melonjaknya angka kematian akibat COVID-19, Muhadjir meminta agar ketersediaan oksigen harus didistribusikan hingga tingkat Puskesmas.

"Angka kematian dari yang isolasi mandiri datang ke RS juga masih tinggi di sini. Belajar dari Jawa, tadi saya minta oksigen kecil yang ukuran 6 m3 harus didistribusikan ke level yang paling bawah yaitu pada tingkat Puskesmas," kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).

Muhadjir juga meminta setiap puskesmas harus tersedia tabung oksigen yang dapat digunakan untuk pasien isoman yang membutuhkan tindak lanjut karena mengalami sesak nafas. Sehingga, penanganan bisa lebih cepat tanpa harus langsung ke RS.

Muhadjir mengimbau kepada perusahaan-perusahaan yang mempunyai cadangan tabung oksigen agar dipinjamkan dahulu kepada produsen ataupun vendor lain. Tujuannya tidak lain agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di tingkat bawah.

Dia lantas mencontohkan PT Samator Gas Industri yang berlokasi di Jl. A. Yani KM 23, Banjarmasin telah 100 persen mengalihkan produksi oksigen untuk keperluan kesehatan terutama penanganan pasien COVIDA-19 di Provinsi Kalimantan Selatan. Bahkan, tidak hanya di RS tetapi juga untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Saya juga sangat mengapresiasi usaha dari Pemprov Kalsel yang juga menangani Kalteng karena telah berusaha memenuhi kebutuhan oksigen dan termasuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19," pungkasnya.

Rekomendasi