Tim Editor
ERA.id - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyinggung mantan Presiden dan Ketua Umum PDIP Megawati. Awalnya, ia menyebut kalau Indonesia itu bagian dari PDIP semasa Jokowi menjadi presiden.
Mengapa begitu? Cak Nun beranggapan, kalau Mega masih menganggap Jokowi adalah petugas partai, bukan presiden.
"Jadi Indonesia itu bagian dari PDIP, bukan PDIP bagian dari Indonesia," tutur Emhha dalam video Twitter yang diunggah @Cozilar_Cup.
Anggapan dari Mega ke Jokowi itulah yang ditafsirkan Cak Nun kalau Jokowi secara tak langsung tak berkuasa secara penuh.
Tak cuma itu, Cak Nun juga bilang kalau Megawati merupakan sosok yang tak berilmu dan berpendidikan.
“Jangan salahkan Megawati, karena dia enggak ngerti,” kata Cak Nun dengan tegas.
Mengapa begitu? Sebab suami dari Novia Kolopaking ini menilai Mega tak pernah merakyat karena sejak kecil hidup dalam lingkungan istana.
“Dia enggak punya ilmu buat memahami itu, dia enggak sekolah, dia enggak pernah menjadi manusia biasa seperti Anda. Bergaul di kampung-kampung enggak pernah. Gak pernah utang. Gak pernah ngerti sedihnya gak bisa bayar sekolah."
"Sejak kecil, beliau itu anak presiden di istana. Jadi gak ono ceritane presiden utang, gak ono.” tuturnya.
“Anda jangan menuntut Mega untuk memahami itu, orang dia enggak ngerti kok. Jangan dipaksa-paksa.” imbuhnya.
Terakhir Cak Nun berpesan kalau sebaiknya masyarakat berhati-hati memilih presiden.
“Sementara Jokowi juga enggak ngerti. Makanya kalau milih presiden hati-hati. Kan yang salah kalian sendiri kok, sekarang protes-protes nyuruh aku ngeberesin. Seenaknya saja kalian. Pas ngegas enggak bilang-bilang, pas kesandung baru lapor,” tandansya.
— Bésame Mucho (@Cozilar_Cup) August 14, 2021
