ERA.id - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jawa-Bali, aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu syarat untuk beraktivitas baik itu ke mal atau ke tempat wisata.
Aplikasi tersebut digunakan untuk memantau pergerakan yang banyak dilakukan pada aktivitas perdagangan maupun transportasi.
Namun, dari hasil evaluasi di 6 sektor masyarakat, pemerintah menemukan fakta jika masih banyak ditemukan masyarakat yang bandel dan tetap melakukan aktivitas meski positif Covid-19.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatalan, sekitar 1.625 orang yang terdeteksi masuk dalam kategori orang yang memiliki kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19.
"Ini banyak terdeteksi khususnya ketika masuk di mal," ujar Dante, Selasa (7/9).
Diketahui, dalam aplikasi PeduliLindungi, ada 4 kriteria yang memiliki pengertian masing-masing. Hijau untuk yang sudah 2 kali disuntik vaksin dan tak ada kontak erat dengan orang terpapar Covid-19.
Lalu, kuning untuk yang masih mendapat 1 dosis vaksin atau penyintas Covid-19. Merah untuk mereka yang belum vaksinasi. Hitam untuk mereka yang positif Covid-19 atau yang memiliki kontak erat dengan orang yang terpapar.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, total masyarakat yang telah melakukan skrining menggunakan aplikasi tersebut mencapai 20,9 juta orang.
Dari jumlah itu, 761 ribunya masuk dalam kategori merah dan 1.603 orang dengan status positif dan memiliki kontak erat.
Pemerintah akan melakukan tindakan tegas kepada mereka yang masuk kategori hitam, namun memaksa dan bandel untuk melakukan aktivitas di area publik.