ERA.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomentar mengenai penangkapan karyawan PT Kimia Farma Tbk berinisial S oleh Tim Densus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (10/9). Diketahui, S ditangkap atas dugaan terorisme kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, adanya karyawan perusahaan pelat merah yang diduga terlibat terorisme bukan karena masalah rekrumen pegawai. Apalagi S merupakan pegawai lama di BUMN.
"Ini kan karyawan Kimia Farma (S) sudah lama juga, jadi kita tahu ini bukan soal perekrutannya. Tapi ini mungkin terpapar sudah lama," kata Arya dalam keterangan video kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).
Meski begitu, Arya memastikan, Kementerian BUMN akan terus memperbarui proses perekrutan pegawai, baik di dalam Kementerian maupun perusahaan-perusahaan BUMN.
Menurut Arya, saat ini proses prerekrutan pegawai BUMN sudang sangat ketat. Kementeriannya sangat mendorong program Akhlak yang digaungkan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Soal rekrutman, kami terus perbarui proses rekrutmennya dan memang kami sangat ketat. Satu sisi, di dalamnya, kami didorong betul dengan program Akhlak dari Pak Erick Thohir untuk mengikis paham radikalisme di Kimia Farma atau BUMN," kata Arya.
Selain itu, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT untuk melakukan ideologisasi Pancasila. Hal ini merupakan salah satu upaya dari kementeriannya untuk mencegah masukanya paham radikalisme.
Lebih lanjut, Arya mengatakan, Kementerian BUMN sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan Densus 88 dan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kasus terorisme di Kimia Farma.