Fenomena 'Revenge Travel', Puan: Jangan Bablas dan Lepas Masker Sekali pun Saat Foto-Foto

| 20 Sep 2021 11:20
Fenomena 'Revenge Travel', Puan: Jangan Bablas dan Lepas Masker Sekali pun Saat Foto-Foto
Puan Maharani (Dok. Istimewa)

ERA.id - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mewaspadai adanya revenge travel atau balas dendam berwisata seiring dengan dibukanya sejumlah tempat wisata di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 ke bawah.

Puan meminta seluruh pemangku kebijakan terus waspada terhadap fenomena revenge travel agar jangan kontraproduktif terhadap penanganan Covid-19.

"Kita bisa memahami adanya revenge travel, dimana banyak orang mungkin suntuk, bahkan stres kurang hiburan selama pembatasan sosial berbulan-bulan, dan kini mau balas dendam pergi jalan-jalan ke tempat wisata. Ini tentu baik bagi wisatawan dan juga industri wisata. Tetapi perlu dijaga agar balas dendam wisatawan ini jangan sampai bablas," ujar Puan melalui keterangannya, Senin (20/9/2021).

Puan mengingatkan, agar seluruh pemerintah daerah, pengelola tempat wisata hingga wisatawan jangan sampai kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari perjalanan sampai ke destinasi wisata, serta di fasilitas-fasilitas pendukung, seperti penginapan, tempat makan sampai toilet.

"Jangan sampai kita kecolongan atau abai prokes di titik-titik yang justru rawan penularan. Kalau perlu jangan lepas masker, sekalipun saat berfoto-foto di tempat wisata," kata Puan.

Puan mengingatkan, pelaku usaha wisata juga harus memenuhi standar kebutuhan pengunjung sesuai panduan pelaksanaan cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) yang sudah dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan mengikuti pedoman dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan World Travel and Tourism Council (WTTC).

Untuk melindungi wisatawan dan masyarakat setempat, Puan mengingatkan agar pemda menyiapkan tim pemantau protokol kesehatan di setiap wisata.

"Bagaimanapun tetap harus ada pengawasan untuk prokes supaya tidak bablas. Namanya di tempat wisata, banyak orang lagi bersenang-senang, potensi abai prokes pasti tinggi," katanya.

"Kenyamanan dan keselamatan rakyat yang berkunjung ke tempat wisata harus menjadi prioritas," pungkas Puan.

Rekomendasi