ERA.id - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik.
Melalui unggahan di akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Luhut mengaku sudah memikirkan langkah hukum tersebut dengan sangat matang.
"Apa yang saya lakukan hari ini, sudah sangat saya pikirkan secara matang," ujar Luhut di akun Instagramnya yang dikutip pada Rabu (22/9/2021).
Permasalahan ini bermula dari unggahan video berjudul 'Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya' yang diunggah di akun Youtube Haris Azhar. Dalam video itu, perusahaan Luhut disebut bermain di tambang emas Blok Wabu, Intan Jaya, Papua.
Luhut menilai apa yang disampaikan dalam video tersebut tidak benar. Pihaknya pun sudah dua hingga tiga kali melayangkan somasi untuk meminta Haris Azhar dan Fatia untuk meminta maaf. Namun menurutnya, hal itu tidak dilakukan.
Belajar dari kejadian tersebut, Luhut dalam unggahannya itu mengajak masyarakat terutama para generasi muda agar belajar menjadi warga negara yang baik dengan berani bertanggung jawab pada segala pendapat dan ekspresi yang diutarakan ke orang lain.
"Bersikaplah ksatria dengan meminta maaf ketika kita merasa melakukan kesalahan baik itu lewat perbuatan maupun perkataan," kata Luhut.
"Karena meminta maaf tidak lantas membuat kita menjadi rendah, dan memberi maaf tidak lantas membuat kita terlihat lemah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan, bahwa dirinya sudah biasa dikritik dan menerima kritikan dan masukan dari siapapun tanpa memandang usia, bahkan status sosial.
Namun menurutnya, tak elok jika mengkritik tetapi tidak berbicara langsung kepada orang yang dituju. "Saya sering katakan bahwa jika ingin mengkritik, mari kita duduk bersama dan berdialog," kata Luhut.
Dia lantas menyinggung unggahan video di kanal YouTube Haris Azhar yang menurutnya menampilkan judul yang menyesatkan opini. Meskipun mengaku tak masalah dengan pendapat orang lain terhadapnya, Luhut menekankan bahwa kebebasan berpendapat tetap harus disertai dengan etika dan tanggung jawab.
"Sejujurnya saya tidak pernah mempermasalahkan pendapat orang lain terhadap saya, karena saya memahami perbedaan pendapat itu pasti ada dan inilah berkat Tuhan yang sesungguhnya. Terlebih kita tinggal di negara demokrasi di mana kebebasan berpendapat dihargai," kata Luhut.
"Tetapi kita harus ingat bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi haruslah disertai etika dan bertanggung jawab," tegasnya.