ERA.id - Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji meminta agar masyarakat melakukan pengecekan di website apabila sertifikat vaksinasi Covid-19 tak kunjung muncul di aplikasi PeduliLindungi.
"Memang banyak sekali masyarakat yang komplain karena tidak adanya sertifikat di PeduliLindungi. Untuk seperti itu tolong lakukan pengecekan terlebih dahulu di website," ungkap Setiaji seperti dikutip dari konferensi pers yang ditulis pada Jumat (8/10/2021).
Pengklaiman ini berdasarkan informasi vaksin, nomor telepon, dan lain sebagainya. Karena, pada saat pengisian di tempat vaksinasi, ada beberapa data yang tidak cocok seperti NIK, nama, dan sebagainya.
"Jadi untuk masyarakat, jangan langsung kirim email ke [email protected], tapi lakukan klaim dulu di dalam website PeduliLindungi dengan mengisi parameter seperti nama, NIK, jenis vaksin, tanggal vaksin, kemudian masuk ke aplikasi PeduliLindungi," tuturnya.
Selain itu, Setiaji juga menyampaikan banyak masyarakat juga mempertanyakan terkait email yang lama dibalas oleh pihak PeduliLindungi. Menurut dia, hal ini dikarenakan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang terbatas.
"Di beberapa minggu yang lalu tim kami untuk menangani ini memang sangat terbatas, tapi saat ini sudah ditambah bahkan hampir 200 orang yang menangani email tersebut," jelasnya.
"Mudah-mudahan dalam kurun waktu paling lama seminggu, ini bisa diatasi dengan penambahan kapasitas tadi, termasuk salah satu metode yang kita lakukan ke depan adalah menggunakan model chatbot," imbuhnya.