Menkes: Penularan Varian Omicron Lebih Tinggi daripada Delta, tapi Lebih Ringan

| 11 Jan 2022 06:37
Menkes: Penularan Varian Omicron Lebih Tinggi daripada Delta, tapi Lebih Ringan
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Dok. BPMI)

ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, transmisi penyebaran Covid-19 Varian Omicron akan lebih tinggi daripada Varian Delta.

"Kami juga ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/1/2022).

Budi juga mengatakan, tak menutup kemungkinan Indonesia bakal menghadapi gelombang ketiga Covid-19 akibat Varian Omicron. Meski begitu, masyarakat diminta tak perlu panik.

"Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini. Tidak usah panik, kita sudah persiapkan diri dengan baik dan pegalaman menunjukan bahwa walau naiknya cepat tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat," kata Budi.

Budi mengatakan, banyak dari pasien Varian Omicron yang tidak perlu dirawat di rumah sakit. Dia mencontohkan, dari 414 kasus positif varian Omicron di Tanah Air, hanya dua orang yang membutuhkan perawatan dengan oksigen.

Dua pasien tersebut masig-masing berusia 58 tahun dan 47 tahun. Rata-rata, keduanya memiliki penyakit komorbid. Selain itu, dari 414 orang yang dinyatakan positif sebanyak 114 orang atau sekitar 26 persen sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke rumah.

"Jadi kesimpulannya walaupun Omicron ini cepat transmisinya tapi relatif lebih ringan dan severity," kata Budi.

Meski begitu, pemerintah tetap melakukan sejumlah langkah untuk memitigasi membludaknya pasien Covid-19 Varian Omicron. Salah satunya dengan memfokuskan perawatan di rumah bagi mereka daripada di rumah sakit.

Apalagi, kebanyakan pasien varian ini tidak mengalami gejala berat. Sehingga, mereka bisa dirawat di rumah.

Lagipula, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah melakukan penelitian demi memastikan gejala yang bagaimana dari para pasien Omicron untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Tak sampai di sana, pemerintah juga telah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine dalam upaya mengobati pasien varian Omicron yang tak perlu dirawat di rumah sakit.

"Ini untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah itu tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran dan juga bisa mendapatkan akses untuk delivery obatnya," tegasnya.

Dari berbagai persiapan yang sudah dilakukan pemerintah itu, Budi sekali lagi meminta masyarakat tak perlu panik. Terlebih lagi, pemerintah sudah kedatangan 400 ribu obat antivirus berjenis Molnupiravir dari Merck.

Dia hanya mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan segera melakukan vaksinasi.

"Sehingga yang paling penting jangan lupa jaga prokes, disiplin melakukan surveilans, dan yang paling penting percepat vaksinasi bagi rekan-rekan kita dan keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi," pungkas Budi.

Rekomendasi