Kemarin Merasa Tak Bersalah Soal Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Kini Minta Maaf ke Warga Jawa Barat: Saya Siap Menerima Sanksi

| 20 Jan 2022 14:35
Kemarin Merasa Tak Bersalah Soal Bahasa Sunda, Arteria Dahlan Kini Minta Maaf ke Warga Jawa Barat: Saya Siap Menerima Sanksi
Arteria Dahlan (Dok. PDIP)

ERA.id - Anggota DPR-RI Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat atas polemik pernyataannya soal bahasa sunda.

“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP Partai Kamis (20/1/2022) di kantor DPP PDIP, Menteng.

Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikannya saat diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai Kader Partai saya siap menerima sanksi yang diberikan Partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” kata Arteria dengan nada penyesalan.

Arteria pun di dalam klarifikasi di DPP PDIP itu berjanji akan lebih efektif dalam berkomuikasi.

Arteria sebelumnya, menolak minta maaf dan meminta pihak-pihak tersebut melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) jika tak terima atas pernyataannya yang meminta Jaksa Agung Agung Sanitiar Burhanuddin untuk memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

"Kalau saya salah kan jelas mekanismenya ada di MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silakan saja," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1).

Arteria menegaskan, parlemen memiliki mekanisme untuk memproses aduan dari masyarakat menyangkut perilaku maupun pertanyaan anggota dewan.

"Tapi izinkan saya juga menyatakan yang demikian, repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini (meminta maaf). Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya," kata Arteria.

Rekomendasi