Tim Editor
ERA.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Jumat (4/2). Saat ditanya soal capres, Ketua Umum Gerindra ini enggan menanggapi termasuk kansnya berduet dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Kamu itu lho. Aku datang bicara teknologi, kamu bicara itu (berpasangan dengan Cak Imin sebagai capres)," kata Prabowo merespons pertanyaan wartawan.
Ia kemudian justru bertanya balik ke wartawan soal pencapresan. "Menurut kamu gimana? Aku ada peluang enggak? Kok Cak Imin. Aku aja belum tentu lho ini," ucap Prabowo.
Sebelumnya, Cak Imin mengakui ada usulan untuk memasangkan dirinya dengan Prabowo. Usulan itu muncul dari PKB Jawa Barat dan akan dipertimbangkan di tingkat pusat.
Menhan sendiri datang ke UGM untuk menjalin kerja sama di bidang teknologi. Ia menyatakan bahwa perguruan tinggi memegang peranan sebagai center of excellence di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) yang penting dalam konteks ketahanan nasional.
"Saya ingin menegaskan betapa vitalnya kampus sebagai sumber brainware," ucapnya.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pertahanan negara adalah hal penting yang telah dimandatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia disebutkan paling awal, menandakan vitalnya usaha pertahanan negara.
Meski demikian, tujuan ini berkaitan erat dengan tujuan lainnya, termasuk tujuan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Tidak bisa dikatakan mana lebih penting karena semua berhubungan. Untuk melindungi butuh tenaga yang cerdas, perlu negara yang kaya,” kata Menhan.
Untuk itu, untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara diperlukan ilmuwan andal di berbagai bidang, mulai dari bidang teknik hingga pertanian.
"Pangan adalah bagian dari pertanian. Makanan adalah senjata yang strategis," ucapnya.
Menhan menyaksikan sejumlah inovasi yang diriset mahasiswa UGM seperti drone Palapa dan rudal Pasopati. UGM selama ini dikenal sebagai kampusnya Presiden Jokowi, mengingat Jokowi almamater UGM dan sejumlah menteri berasal dari kampus ini.
