ERA.id - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan alasan mengapa kamar mandi di lokasi kemah Presiden Joko Widodo dan rombongan di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilengkapi shower, bukan gayung dan ember. Hal ini lantaran mempertimbangkan stok air di lokasi tersebut.
Heru menjelaskan, jika kamar mandi menggunakan gayung dan ember maka pemakaian air lebih boros. Sedangkan menggunakan shower lebih hemat air.
"Kalau gayung kan boros, shower biar hemar karena air terbatas. Shower sudah cukup untuk mandi, tapi kalau gayung bisa satu ember satu orang," kata Heru kepada wartawan, Senin (14/3/2022).
Heru menyebut, terdapat enam kamar mandi di lokasi kemah. Jumlah tersebut nantinya akan dipakai oleh 30 orang yang mengikuti kegiatan kemah.
Selain shower, kamar mandi di lokasi kemah juga dilengkapi dengan toilet duduk.
"Hanya ada enam kamar mandi untuk 30 orang," kata Heru.
Sementara kamar mandi untuk Jokowi dan Iriana, kata Heru akan terpisah dengan lima kamar mandi lainnya. Namun, letaknya hanya berjarak 3-6 meter dari kamar mandi lannya.
"(Kamar mandi presiden dan ibu negara) di tempat terpisah. Ya hanya beda 3-6 meter saja," kata Heru.
Untuk diketahui, Jokowi bermalam di IKN Nusantara dengan didampingi oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri PPN Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.
Hadir pula Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Badan Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Sebelumnya, Jokowi bersama 34 gubernur dari seluruh Indonesia menggelar prosesi tanah dan air di Titik Nol IKN Nusantara. Masing-masing gubernur diwajibkan membawa air dan tanah dari daerahnya untuk disatukan dalam Bejana Nusantara. Hal ini merupakan simbol penyatuan seluruh daerah Indonesia ke dalam IKN Nusantara.
Setelah prosesi penyatuan tanah dan air itu, Presiden Jokowi bersama para gubernur melanjutkan acara dengan prosesi penenaman pohon. Setiap gubernur menanam pohon khas dari daerahnya masing-masing.