ERA.id - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan tokoh terkuat dari segi elektabilitas. Dia mengatakan bisa memberikan efek positif bagi pasangan dan parpol yang mengusungnya.
Melihat potensi itu, Sirojudin tak heran jika Ganjar dilirik partai politik dan dipasangkan dengan sejumlah tokoh untuk menjadi kandidat cawapres Ganjar di Pilpres 2024.
"Kemungkinan pasangan saat ini masih terbuka. Sangat banyak kemungkinannya. Namun, sebagai tokoh terkuat saat ini, Ganjar cenderung positif dipasangkan dengan banyak tokoh," ujar Abbas saat dihubungi wartawan pada Selasa (31/5/2022).
Sirojudin menuturkan efek positif Ganjar tidak terbatas pada satu tokoh tertentu. Bahkan, Ganjar bisa memberi efek positif jika berpasangan dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Prakasa, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurutnya, dorongan dari elemen masyarakat agar Ganjar dipasangkan dengan tokoh-tokoh tersebut, mengindikasikan Ganjar adalah tokoh potensial saat ini.
"Harapan banyak pihak untuk memasangkan seseorang sebagai wakilnya Ganjar adalah pertanda bahwa ia memang dinilai sebagai tokoh yang paling potensial. Setidaknya untuk saat ini," tandas dia.
Lebih lanjut, Abbas menilai Anies dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebetulnya cukup kompetitif untuk berhadapan dengan Ganjar. Namun, kata dia, kedua tokoh tersebut masih terbebani masa lalu politiknya.
"Anies terbebani sejarah 212, politisasi agama. Prabowo terbebani dengan kekalahan tiga kali Pilpres. Itu di antara penyebab keduanya perlu berupaya lebih keras untuk bisa bersaing," jelas dia.
Lebih dari itu, Abbas berkata dengan dukungan partai politik untuk Ganjar. Menurut dia, Ganjar akan lebih kuat lagi jika didukung oleh PDIP. Meskipun, kata dia, Ganjar akan tetap kompetitif jika didukung oleh partai di luar PDIP.
"Harapan beberapa tokoh partai untuk jadi pasangan Ganjar, atau menawarkan tokoh lain untuk berpasangan dengan Ganjar, menandakan bahwa beberapa partai non PDIP sudah membuka pintu atau menawarkan kemungkinan mengusung Ganjar jika tidak diusung oleh PDIP," pungkas Abbas.