Soal Khilafatul Muslimin, Kapolr Pastikan Tidak Ingin Kelompok Serupa Berkembang

| 08 Jun 2022 18:40
Soal Khilafatul Muslimin, Kapolr Pastikan Tidak Ingin Kelompok Serupa Berkembang
Pimpinan Khilafatul Muslimin (Antara)

ERA.id - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan gerakan-gerakan seperti Khilafatul Muslimin tidak akan berkembang. Hal ini merupakan komitmen Polri.

"Kita tidak ingin hal-hal seperti ini berkembang," kata Sigit di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Terkait dengan penangkapan pimpinan tertinggi kelompok Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja, Sigit memastikan Polri akan terus melakukan pengembangan.

"Pendalaman-pendalaman terus dilakukan. Tentunya secara bertahap Kadiv Humas atau wilayah yang menangani tentunya akan memberikan informasi terkait penanganan ini," kata Sigit.

Dikutip dari VOI.id, pimpinan tertinggi kelompok Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja, telah ditangkap di Lampung. Bahkan, statusnya saat ini telah menjadi tersangka di kasus dugaan penyebaran berita bohong.

"Ya memang untuk penangkap KM (Khilafatul Muslimi, red) ya, kemudian untuk tersangka sudah ditahan atas nama inisial AB," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa, 7 Juni.

Dalam penetapan tersangka ini, Abdul Qadir Baraja dipersangkakan dengan tiga pasal, di antaranya, Undang-undang (UU) Ormas, UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan UU nomor 1 Tahun 1946.

"Tentang penyebaran berita bohong yang membuat kegaduhan. Itu semua akan didalami penyidik," ungkap Dedi.

Penerapan pasal itu karena Abdul Qadir Baraja memiliki keterkaitan dengan aksi konvoi sepeda motor di wilayah Cawang, Jakarta Timur, dan Brebes, Jawa Tengah.

Dalam konvoi itu, peserta yang merupakan anggota Khilafatul Muslimin itu menyebarakan selebaran poster. Isinya, narasi yang menggaungkan rasa kebencian terhadap pemerintah yang sah.

"Ini nantinya memiliki keterkaitan, nah keterkaitan itu nanti akan dilakukan assesment lagi, pendalaman lagi," kata Dedi.

Rekomendasi