Pembangunan Istana Negara di IKN Baru Mulai Berproses, Ini Rincian Dananya

| 28 Jun 2022 19:36
Pembangunan Istana Negara di IKN Baru Mulai Berproses, Ini Rincian Dananya
Ilustrasi IKN Nusantara (Dok. Antara)

ERA.id - Pembangunan Istana Negara di lokasi Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru bernama Nusantara di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai berproses, kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten setempat Nicko Herlambang.

"Desain Istana Negara sudah selesai dan dilanjutkan lelang untuk pembangunan fisik mulai diproses," ujarnya di Penajam dikutip dari Antara, Selasa (28/6/2022).

Pembangunan Istana Negara tersebut telah masuk dalam proyek yang bakal dilelang di LPSE (layanan pengadaan secara elektronik) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proyek pembangunan Istana Negara yang akan dilelang menurut dia, yakni pembangunan gedung Kantor Presiden pada kawasan Istana Negara di IKN Nusantara lebih kurang Rp1,6 triliun.

Kemudian pembangunan gedung Istana Negara dan lapangan upacara sekitar Rp1,4 triliun, dan untuk manajemen konstruksi pembangunan (proses mengatur atau mengelola pekerjaan pembangunan) sekitar Rp27,8 miliar.

Dengan bakal dilelang proyek pembangunan Istana Negara tersebut merupakan langkah awal dan optimisme pembangunan dapat rampung pada 2024.

"Pembangunan Istana Negara secara keseluruhan ditargetkan selesai pada 2024, saat ini pembangunan jalan pendukung sedang dilakukan," ucapnya.

Pembangunan jalan tol di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai akses menuju IKN Nusantara lanjut dia, dikerjakan beriringan dengan pengerjaan Istana Negara.

Jalan tol yang akan dibangun di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu yakni, jalan tol penghubung dari Jembatan Pulau Balang menuju Kawasan Industri Kariangau.

Kemudian, jalan tol menuju Istana Negara dari bandar udara VVIP di Kelurahan Gersik, serta jalan tol penghubung antara bandara udara VVIP dan Jembatan Pulau Balang.

"Ditargetkan jalan tol bisa difungsikan pada 2024 bersamaan dengan digunakannya Istana Negara," jelas Nikco Herlambang.

Rekomendasi