ERA.id - Pendidikan adalah hal fundamental dan hak bagi masyarakat. Namun, hingga saat ini pendidikan di Indonesia belum bisa sepenuhnya gratis. Jika ingin masuk ke sekolah swasta, biaya yang dikeluarkan bisa lebih tinggi.
Kondisi ini—plus keadaan perekonomian—membuat orang tua perlu tahu cara menghitung biaya pendidikan sejak dini agar tidak kesusahan di kemudian hari. Di masa sekarang orang tua kadang harus berutang untuk bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Yang lebih ironis, tak sedikit anak yang berhenti sekolah karena orang tua tidak punya cukup uang.
Cara Menghitung Biaya Pendidikan Anak
Dikutip Era.id dari Finansialku, seorang wanita membagikan pengalamannya soal perhitungan biaya pendidikan anak. Dia mengaku telah kerap membicarakan hal tersebut bersama suami. Pasangan ini sadar bahwa pendidikan adalah hal penting bagi anak dan tidak bisa ditoleransi.
Kemudian, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pembelajaran dari cara dia dan pasangannya melakukan penghitungan biaya pendidikan. Berikut adalah rinciannya.
Perkiraan biaya sebelum inflasi
Inflasi di Indonesia adalah salah satu faktor yang tidak bisa ditinggalkan saat membuat perkiraan biaya pendidikan anak. Dibutuhkan perhitungan biaya pendidikan saat ini (sebelum inflasi) untuk dijadikan dasar perhitungan biaya pendidikan anak nantinya.
Dalam perhitungan ini, pasangan suami istri yang membagikan pengalamannya ingin menyekolahkan anak di sekolah swasta dengan kualitas yang cukup baik di Bandung, Jawa Barat. Maka, didapatkanlah perkiraan kasar biaya yang dibutuhkan sebelum terjadi inflasi.
Taman kanak-kanan (TK)
Uang pembangunan: Rp5.000.000
SPP: 2 x 12 x Rp500.000
Total: Rp17.000.000
Sekolah dasar (SD)
Uang pembangunan: Rp5.000.000
SPP: 6 x 12 x Rp500.000
Total: Rp41.000.000
Sekolah menengah pertama (SMP)
Uang pembangunan: RpRp10.000.000
SPP: 2 x 12 x Rp750.000
Total: Rp37.000.000
Sekolah menengah atas (SMA)
Uang pembangunan: Rp15.000.000
SPP: 3 x 12 x Rp850.000
Total: Rp46.600.000
Kuliah
Uang pembangunan: Rp25.000.000
SPP (per semester): 4x 2 x Rp5.000.000
Total: Rp65.000.000
Perkiraan total keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan adalah Rp205.600.000.
Perkiraan biaya pendidikan setelah inflasi
Nilai tersebut bisa bikin bulu kuduk berdiri, terutama bagi masyarakat berekonomi menengah ke bawah. Nilai tersebut belum mempertimbangkan inflasi yang akan terjadi di kemudian hari. Jadi, nilai tersebut bisa meningkat tergantung inflasi (dengan pertimbangan sekolah yang sama).
Untuk diketahui, inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang tersebut beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Secara sederhana, ini adalah kondisi yang menyebabkan kenaikan harga berbagai jenis barang.
Nilai inflasi setiap tahun bisa berbeda-beda. Dalam perhitungan kali ini, asumsi yang digunakan adalah inflasi sebesar 10% per tahun. Asumsi lain yang digunakan adalah anak mulai masuk TK tiga tahun dari sekarang (2026).
Berikut ini adalah cara menghitung biaya pendidikan anak dengan ditambah inflasi. Nilai yang digunakan adalah nilai pada tahun terakhir sehingga pada masa TK adalah tahun 2028, masa SD adalah tahun 2034, masa SMP adalah tahun 2037, masa SMA adalah tahun 2040, dan masa kuliah adalah tahun 2044.
Maka, total biaya setelah inflasi adalah sebagai berikut:
24.889.700 + 106.343.441 + 127.734.035 + 209.530.768 + 209.530.768 = Rp905.785.441.
Itulah cara menghitung biaya pendidikan anak dengan beberapa asumsi. Sebagai catatan, nilai tersebut baru perkiraan.