ERA.id - Berita baik dari Indonesia. Ada seorang siswa negeri ini yang jadi pemenang International Award Astonomy and Astrophysics Competition (IAAC) Edition of 2020. Namanya adalah Yafi Amri, siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru (MAN 1 Pekanbaru).
"Alhamdulillah, kita bersyukur. Keberhasilan Yafi Amri ini menjadi bukti tidak lunturnya semangat siswa untuk belajar di tengah pandemi Covid-19," kata Kepala MAN 1 Pekanbaru Marzuki, seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Selasa (28/7/2020).
IAAC atau Kompetisi Astronomi Astrofisika Internasional bukan ajang kaleng-kalengan. Kompetisi ini merupakan ajang kompetisi astronomi online untuk siswa dari semua negara.
Tahun ini, IAAC diikuti siswa dari 74 negara di dunia. Yafi adalah siswa kelas XII Mia Smart Cendikia (MSC) 2 MAN 1 Pekanbaru. Dia melewati peserta dari 72 negara lainnya, seperti Malaysia, Amerika, Eropa, dan lainnya.
"Yafi juga menjadi satu-satunya siswa Indonesia yang berhasil meraih juara pada kompetisi ini," kata Marzuki.
"Dengan melewati tiga babak, babak penyisihan, pre final dan final, akhirnya anak kita Yafi Amri berhasil meraih juara 2 Internasional Award pada kompetisi yang diadakan oleh lembaga IAAC Space," kata Marzuki bangga.
Bagaimana perjuangan Yafi Amri dalam melewati kompetisi yang ketat? Guru pendamping Yafi, Khairul Muni menjelaskan perjuangan siswanya itu dimulai sejak Mei 2020.
"Untuk pengumuman pemenang babak penyisihan diumumkan tanggal 25 Mei 2020, nama Yafi Amri keluar sebagai peserta yang maju ke babak pre final. Babak pre final diumumkan tanggal 29 Juni 2020 dan pengumuman final pada 27 Juli 2020," kisah Khairul.
Dengan prestasinya sebaga juara 2 IAAC Edition of 2020, Yafi pun berhak mendapatkan penghargaan sertifkat Internasional dan uang tunai USD100.
"Alhamdulillah Yafi Amri merupakan satu- satunya siswa utusan Indoensia yang bisa lolos pada babak Final dengan berhasil meraih juara 2 setelah juara 1 dari India dan Pakistan. Semoga ini menjadi motivasi bagi anak- anak madrasah untuk terus berprestasi di ajang Nasional dan Internasional,” harap Khairul Munir.