ERA.id - Fenomena babi yang dipakaikan baju manusia, yang bertingkah aneh dan disebut jadi-jadian dari orang yang melakukan pesugihan di Muratara, Sumatera Selatan, ditanggapi oleh pihak Kementerian Agama (Kemenag) Musi Rawas Utara.
Kemenag meminta agar warga yang beragama Islam, tidak memperlakukan babi hutan yang aneh dan jinak itu secara spesial. Sebab hewan tersebut termasuk najis di dalam Islam.
Kepala Kantor Kemenag Muratara, Ikhsan Baijuri mengatakan, fenomena babi aneh yang disebut jadi-jadian dari orang yang melakukan pegusihan itu, terkesan dibuat-buat. Babi itu jinak karena kemungkinan dipelihara manusia sejak kecil.
"Perlu diketahui binatang yang dipelihara sejak kecil pasti jinak," kata Ikhsan di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (1/9/2020) kemarin.
Pihak Kemenag itu juga menyayangkan sikap warga yang gampang heboh lalu menyentuh babi itu. Padahal babi aneh itu najis dan malah dipakaikan baju dan diberikan bantal saat tidur.
"Saya lihat di medsos babi itu digendong-gendong, dipegang-pegang sama anak-anak," ujar dia.
Bukan apanya, Kemenag takut jika warga nantinya makin salah memperlakukan babi aneh tersebut. Ia tak mau babi itu lantas dipuja-puja, karena warga bisa tergolong musyrik atau menyekutukan Allah SWT.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mengunjungi atau mendatangi babi itu lagi, sudah lepaskan babi itu, kasihan," katanya.