Tokoh-Tokoh Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Luar Negeri, Ada Soekarno hingga Jokowi

| 19 Oct 2021 21:03
Tokoh-Tokoh Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Luar Negeri, Ada Soekarno hingga Jokowi
Jalan Ahmed Sokarno di Kairo, Mesir. (Foto: Historia)

ERA.id - Rencana penamaan tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama salah satu jalan di DKI Jakarta tengah jadi sorotan. Beberapa pihak menolak hadirnya nama jalan Ataturk di ibu kota karena merasa sosok Ataturk menjauhkan rakyatnya dari ajaran agama Islam.

Sebelumnya diketahui Pemerintah Turki juga memberikan nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama salah satu pendiri bangsa, Ahmed Soekarno. Itu dilakukan sebagai simbol kedekatan kedua negara yang telah terjadi sejak abad ke-15.

Tak hanya Bung Karno, beberapa tokoh Indonesia juga telah jadi nama jalan di berbagai belahan dunia. Paling banyak di Belanda dan yang paling terbaru di Timur Tengah.

Berikut  tokoh-tokoh atau pahlawan Indonesia yang diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri, yang dirangkum ERA.id dari berbagai sumber:

1. Ir. Soekarno

Nama Ir. Soekarno nampaknya banyak diakui oleh dunia. sebagai bukti, nama Jalan Soekarno bukan hanya da di satu negara saja, tetapi ada di beberapa negara.

Pertama, Kemudian jalan Ahmed Sokarno di Kairo, Mesir, dan Soekarno Road di Peshawar, Pakistan. Lalu, ada Avenue Soekarno di Rabat, Maroko. Tepat di depan Bank Al Maghreb, nama presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno tertulis sebagai nama jalan. 

Terbaru, nama Sang Proklamator diabadikan menjadi nama jalan di Ankara, Turki.

Nama besar Soekarno yang telah menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika menjadi alasan bagi negara-negara tersebut menamai jalan di sana dengan nama Soekarno.

2. Mohammad Hatta

Selain Soekarno, Mohammad Hatta juga dijadikan nama jalan di Belanda, tepatnya di Haarlem, Belanda. Di sana Jalan Mohammad Hatta dituliskan Mohammed Hatta Straat. 

Jalan tersebut berada di kawasan perumahan Zuiderpolder, Belanda. Bersama Soekarno, Hatta dikenal memainkan peran yang penting dalam kemerdekaan Indonesia. Berkat kontribusinya tersebut, nama Mohammad Hatta dipilih untuk diabadikan sebagai nama jalan di sana.

3. Sutan Sjahrir

Selanjutnya, ada nama Sutan Sjahrir. Sjahrir merupakan perdana menteri pertama Indonesia dan juga salah satu perintis kemerdekaan Indonesia. Nama Sjahrir diabadikan di negeri Belanda sana.

Sjahrirstraat berada dekat Gandhistraat dan tak jauh dari Martin Luther Kingpad. Selain di Leiden, ada pula Sjahrirsingel di Gouda, juga Sutan Sjahrirstraat di Haarlem yang tersambung dengan Mohammad Hattastraat.

4. R.A. Kartini

Nama ketiga adalah Raden Ajeng Kartini. Kartini juga tersohor di Negeri Kincir Angin sebagai tokoh emansipasi dari Indonesia.

R.A. Kartinistraat di Amsterdam berada tak jauh dari Rosa Luxemburgstraat nama tokoh perempuan sayap kiri Eropa.

Kemudian Kartinistraat di Haarlem, Belanda, tepatnya di kawasan pemukiman. Selain itu juga ada nama jalan Kartini di Utrecht dan Venlo.

5. Kapiten Pattimura/Tomas Matulessy

Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura ialah sosok pahlawan nasional berdarah Maluku. Nama Pattimura diabadikan menjadi nama jalanan di Negeri Kincir Angin, Belanda tepatnya di kawasan Wierden.

Pattimura ialah mantan sersan militer Inggris yang akhirnya membantu Indonesia mengusir penjajah Belanda.

Namanya juga diabadikan menjadi nama Universitas Pattimura, Kodam XVI/Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura di Ambon.

6. Munir Said Thalib

Nama Munir Said Thalib Al-Khatiri juga tak luput diabadikan menjadi nama jalan di Belanda.

Munir sendiri merupakan pejuang hak asasi manusia yang meninggal pada 7 September 2004. Sosok pejuang hak asasi manusia itu, dikenang sebagai nama jalan di Den Haag, Belanda.

7. Joko Widodo

Nama terakhir adalah Presiden Joko Widodo. Nama Jokowi diabadikan di sebuah jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Jalan Jokowi membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area, yang notabene kawasan kantor perwakilan diplomatik.

Penamaan ini merupakan bentuk penghormatan Uni Emirat Arab kepada Indonesia, yang dianggap konsisten dalam menjalin hubungan bilateral yang hangat.

Ingin tahu informasi menarik lainnya? Pantau terus Era.id dan ikuti media sosial kami!

Rekomendasi