Polemik Penamaan Jalan Tokoh Sekuler Kemal Attaturk di Jakarta, Ini Penjelasan Dubes Indonesia untuk Turki

| 18 Oct 2021 12:16
Polemik Penamaan Jalan Tokoh Sekuler Kemal Attaturk di Jakarta, Ini Penjelasan Dubes Indonesia untuk Turki
Presiden Joko Widodo meletakkan karangan bunga berwarna merah putih di makam Presiden Pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk pada 2017 lalu (Antara)

ERA.id - Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal merespon mengenai banyaknya penolakan rencana penamaan Tokoh Sekuler Turki, Mustafa Kemal Attaturk yang akan dijadikan nama ruas jalan di Ibu Kota DKI Jakarta.

Menurut Iqbal, penentuan nama jalan di Jakarta itu bukan berdasarkan keputusan Pemerintah Indonesia ataupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pemerintah Turki, jelas dia, yang akan menentukan atau mengusulkan nama. Sebab, Pemerintah Turki telah mengabulkan nama  yang diajukan Indonesia sebagai simbol kedekatan kedua bangsa yang telah dimulai sejak abad ke-15.

Adapaun nama yang diajukan, jelas Iqbal, yakni Ahmet Soekarno, nama tokoh Indonesia yang dikenal di sana.

Iqbal menambahkan Indonesia hingga kini masih menunggu usulan dari Pemerintah Turki.

 "Apapun nama jalan itu nanti, pasti itu mewakili harapan pemimpin dan rakyat Turki," jelas Iqbal dalam keterangan resminya kemarin (17/10/2021).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers terkait kunjungan bilateral ke Turki pada 12 Oktober 2021 mengatakan Pemerintah Turki telah memberikan nama Jalan Ahmet Soekarno di Ankara.

“Pemerintah Turki telah menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno,” ucapnya.

Sebagai balasannya, Indonesia juga akan memberi nama jalan tokoh Turki di Jakarta.

Belakangan, muncul nama Tokoh Sekuler Turki Mustafa Kemal Attaturk yang akan dijadikan nama jalan. Wacana itu pun mendapat penolakan dari sejumlah pihak di Indonesia, bahkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Rekomendasi