Tim Editor
ERA.id - Pertandingan Brasil kontra Tunisia dalam FIFA Matchday diwarnai aksi rasisme. Meskipun Brasil menang 5-1, terlihat Richarlison jadi korban rasis saat mencetak gol kedua.
Saat mulai pertandingan, pemain timnas Brasil berfoto sembari memegang spanduk bertuliskan "Tanpa pemain-pemain kulit hitam kami, kami tidak akan memiliki bintang di baju kami. Timnas Brasil melawan rasisme," dalam bahasa Portugis.
Spanduk itu merupakan dukungan timnas Brasil kepada Vinicius Jr, yang sebelumnya menjadi korban rasis. Saat itu Vini disebut monyet oleh fans Atletico Madrid.
Sayangnya, timnas Brasil justru mendapatkan aksi rasisme saat laga berlangsung. Terlihat di menit ke-19, saat Richarlison merayakan gol kedua, dia dilempari pisang oleh penonton. Hal itu dinilai sebagai bentuk rasis kepada Richarlison.
Setelah pertandingan selesai, lewat Twitter Federasi Sepakbola Brasil (CBF) menyangkan adanya perilaku rasis dalam laga tersebut.
"Sayangnya, setelah aksi ini, sebuah pisang dilempar ke lapangan menuju Richarlison, pencipta gol kedua Brasil. CBF memperkuat posisinya untuk memerangi rasisme dan menolak segala manifestasi prasangka," dikutip dari Twitter @CBF_Futebol, (28/9).
Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues juga menolak keras aksi rasis terhadap timnas Brasil.
"Sekali lagi, saya datang ke publik untuk menyatakan penolakan saya. Kali ini saya melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ini mengejutkan kami. Kita harus ingat bahwa kita semua sama, tanpa memandang warna kulit, ras atau agama," dikutip dari Metro.
Ednaldo mengatakan, dia akan memerangi segala bentuk kejahatan di dunia ini, terutama rasisme. Dia juga meminta untuk pelaku ditemukan dan dihukum lebih berat.
"Saya bersikeras mengatakan bahwa hukumannya harus lebih berat," tutup Ednaldo.
