ERA.id - Tim Red Bull, lewat Max Verstappen belum lama ini meraih gelar juara Formula 1 atau F1, musim 2022.
Dilansir dari Eurosport, Selasa (18/10/2022), disayangkan tim Red Bull melakukan kecurangan finansial. Pekan lalu diputuskan bahwa Red Bull melakukan pelanggaran kecil terhadap batas anggaran F1 di musim 2021.
Diketahui tim Red Bull melewati batas anggaran, walau jumlahnya kurang dari 5% dari total maksimal yang diperlukan (145 juta dolar AS atau Rp2 triliun). Karena itu, Red Bull dinyatakan melakukan pelanggaran budget cap minor
Direktur Eksekutif McLaren, Zak Brown mengatakan, pelanggaran anggaran Red Bull merupakan kecurangan. Dia juga telah mengirim surat kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) untuk mengeluarkan hukuman kepada Red Bull.
"Pelanggaran kelebihan anggaran dan kemungkinan kesalahan prosedural, termasuk kecurangan karena si pelanggar akan diuntungkan dari sisi teknis, persaingan, dan finansial," ucap Zak Brown dalam surat resminya.
Zak Brown terlihat keseal, menurutnya sanksi finansial kurang membuat Red Bull jera. Dia meminta untuk FIA mengeluarkan penalti.
"Kami merasa sanksi finansial saja tidak akan menjadi hukuman yang cocok untuk pelanggaran pengeluaran berlebih atau pelanggaran prosedural yang serius. Jelas perlu ada penalti olahraga (yang terkait kejuaraan) dalam kasus ini, seperti yang ditentukan oleh FIA," tegasnya.
Pria berusia 50 tahun itu mengatakan, pelanggar budget cap harus dihukum secara adil.
"Kami menyarankan bahwa pelanggar budget cap harus dihukum dengan cara mengurangi batas biaya tim pada tahun setelah keputusan itu dibuat. Jumlah hukumannya juga harus sama dengan kelebihan yang mereka keluarkan, ditambah denda lainnya," katanya.
Zak Brown merasa kecewa, pihak dari FIA meskipun telah menjalankan proses yang sangat teliti, kolaboratif dan transparan. Sayangnya masih ada kecurangan di luar pengawasan dan pengamatan pihak penanggung jawab.