ERA.id - Pelatih Brazil Tite dipusingkan masalah cedera pemain-pemainnya termasuk yang reguler menjadi starter.
"Tuntutan fisiknya kian besar saja, sementara waktunya singkat, ini efek kumulatif dari pertandingan dan kadang-kadang Anda tidak memiliki waktu ideal untuk memulihkan diri," kata Tite seperti dikutip Reuters.
Tite tak membolehkan media menghadiri sesi latihan Brazil dua hari lalu tetapi memastikan bahwa Neymar, Alex Sandro dan Danilo harus berada di lapangan untuk menguji kondisi tubuh mereka.
Jika kedua bek sayap itu tak bisa dimainkan, maka bek tengah Marquinhos mungkin digeser ke kiri, sedangkan bek gaek Dani Alves yang menjadi pemain Brazil tertua saat menghadapi Kamerun, bisa dicoba di kanan.
Jika Tite memilih menggunakan bek tengah Real Madrid Eder Militao sebagai bek sayap, seperti yang dilakukannya saat Danilo absen melawan Swiss, Brazil tidak akan memiliki bek lain di bangku cadangan.
Jika Neymar masih absen, Rodrygo kemungkinan menjadi opsi pertama Tite, karena duet Manchester United, Fred dan Casemiro, di lini tengah yang dipasang Tite melawan Swiss kurang meyakinkan. Selain itu Bruno Guimaraes bisa menjadi alternatif sehingga mendorong Lucas Paqueta maju ke peran playmaking.
Sedangkan Korea Selatan sebagaimana biasa akan mengandalkan Son Heung-min untuk memimpin mereka.
Korea Selatan akan berusaha memanfaatkan betul krisis cedera yang dihadapi Brazil untuk membukukan kemenangan kedua dalam delapan pertemuannya dengan Tim Samba itu sejauh ini.
Tetapi yang lebih penting lagi Korea Selatan yang merupakan satu-satunya tim Asia yang pernah mencapai semifinal Piala Dunia pada 2002, berharap membuat kejutan dan membubuhkan tinta emas dalam sejarah sepak bola dengan menumbangkan Brazil.
Prediksi sebelas pemain pertama
Brazil (4-3-3): Alisson; Eder Militao, Marquinhos, Thiago Silva, Danilo; Lucas Paqueta, Casemiro, Neymar; Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior
Korea Selatan (4-2-3-1): Kim Seung-gyu; Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Kim Jin-su; Hwang In-beom, Woo-young Jung; Hwang Hee-chan, Lee Kang-in, Son Heung-min; Cho Gue-sung
Skenario pertandingan
Bisa memberikan ancaman dalam semua area lapangan, Korea Selatan optimistis bisa menembus lini belakang Brazil yang rentan terkoyak, apalagi mereka mendapat bakar bahwa Selecao sedang didera masalah cedera pada barisan bek sayapnya.
Kekalahan Brazil dari Kamerun mengekspos kelemahan dan kerentanan itu.
Tetapi Tite, pelatih Brazil, sepertinya tak begitu peduli sepanjang Selecao bisa mendominasi lapangan tengah dan konstan menebar ancaman di sepertiga tiga terakhir.
Tite justru lagi bergembira karena andalanya, Neymar, siap dimainkan kembali setelah dokter menyatakan striker Paris Saint Germain itu sudah sembuh dari cedera pergelangan kaki.
Kabar ini membuat Tite yakin Selecao yang tengah memburu gelar juara dunia yang keenamnya, bakal mudah menaklukkan Korea Selatan sehingga mencapai delapan besar.
Tite sudah kehilangan Gabriel Jesus dan Alex Telles selama sisa turnamen setelah keduanya mengalami masalah lutut saat melawan Kamerun.
Mundurnya Telles dan masalah pinggul yang diderita Alex Sandro telah membuat Tite kekurangan bek kiri, tetapi Danilo sudah memulihkan diri dari keseleo pergelangan kaki sehingga bisa menempati posisi itu bersama Eder Militao yang berada di sayap kanan pertahanan Brazil.
Keduanya bakal mengapit duo bek tengah Marquinhos dan Thiago Silva guna melindungi penjaga gawang Alisson dalm formasi 4-3-3 dari sengatan pemain-pemain Korea Selatan yang diyakini bakal tampil agresif seperti biasanya.
Di lapangan tengah, duet Lucas Paqueta dan Casemiro, menjadi jangkar dalam membentuk fondasi serangan dan sekaligus pintu pertama yang harus dilalui Korea sebelum menjangkau lini pertahanan Brazil.
Akhirnya di sepertiga akhir lapangan, trio Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior plus Neymar yang berperan sebagai gelandang serang, siap merusak rencana permainan Korea Selatan dengan teror bergelombang terhadap lini pertahanan mereka.
Tetapi rencana di atas kertas itu tentunya tidak akan semudah di lapangan.
Korea Selatan tak akan segampang itu sekalipun lawan yang dihadapinya Brazil yang kuat di semua lini dan tertempa dalam kompetisi-kompetisi paling kompetitif.
Pelatih Paulo Bento tak akan memasang formasi yang menunggu serangan karena cara terampuh dalam menangkal serangan adalah dengan menyerang lawan.
Untuk itulah Bento juga bakal memasang skema bermain yang berorientasi menekan dalam formasi 4-2-3-1.
Di sini, Cho Gue-sung menjadi ujung serangan yang melibatkan juga tiga pemain di belakangnya termasuk Hwang Hee-chan dan Son Heung-min di kedua sayap serangan.
Guna mengimbangi pergerakan Brazil di sentral lapangan, Bento memasang Hwang In-beom dan Woo-young Jung sebagai dua pemain yang mengendalikan poros permainan.
Jika Jung memiliki peran lebih membantu serangan, maka Hwang lebih berfungsi sebagai penapis serangan sebelum mencapai lini belakang yang digalang duet bek tengah Kim Min-jae dan Kim Young-gwon, dan diapit Kim Moon-hwan dan Kim Jin-su di kedua sayap pertahanan.
Statistik dan head to head
Sebelum pertandingan yang berlangsung di Stadion 974 ini, kedua tim sudah tujuh kali bertemu, namun tak pernah terjadi dalam Piala Dunia. Brazil menang enam kali dan Korea Selatan memang sekali dalam pertandingan persahabatan 1999. Dalam pertandingan persahabatan Juni tahun ini di Seoul, Brazil menang besar 5-1.
Brazil maju ke babak knockout setelah mengalahkan Serbia dan Swiss dalam fase grup tetapi tumbang 0-1 di tangan Kamerun setelah tim Amerika Selatan itu sudah memastikan lolos ke babak berikutnya sehingga mengistirahatkan sebagian besar starter regulernya.
Korea Selatan membuat pembalikan dramatis saat menang 2-1 atas Portugal berkat gol menit tambahan yang dilesakkan Hwang Hee-chan untuk melaju ke babak 16 besar. Sebelum itu Korea hanya menang satu kali dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhirnya.
Neymar masih diragukan tampil dalam laga Selasa dini hari itu karena masih berusaha memulihkan diri dari cedera pergelangan kaki.
Brazil yang tak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah lima kali menjuarai Piala Dunia dan difavoritkan menjadi juara dunia 2022.
Brazil selalu mengikuti putaran final Piala Dunia sejak 1930 tetapi belum pernah mencapai final sejak juara pada 2002.
Korea Selatan adalah satu-satunya negara Asia yang mencapai semifinal Piala Dunia saat menjadi tuan rumah bersama Jepang pada 2002. Mereka pernah lolos dari fase grup Piala Dunia 2010 sebelum menyerah 1-2 kepada Uruguay dalam babak 16 Besar.