Veddriq Leonardo Ingin Sisihkan Bonus Medali Emas untuk Berangkatkan Orangtua Haji

| 15 Aug 2024 14:50
Veddriq Leonardo Ingin Sisihkan Bonus Medali Emas untuk Berangkatkan Orangtua Haji
Veddriq Leonardo ingin berangkatkan orangtua haji (dok. Antara)

ERA.id - Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 Veddriq Leonardo dari panjang tebing nomor speed putra punya niat baik terkait bonus medali emas yang berhasil ia raih.

Kata Veddriq, ia ingin menggunakan bonus yang diterimanya untuk memberangkatkan orang tuanya pergi menunaikan ibadah haji.

Veddriq dan juga atlet angkat besi Rizki Juniansyah sebagai peraih emas Olimpiade mendapatkan bonus dari Presiden Joko Widodo senilai Rp6 miliar.

"Ya niat yang pasti yang utama nih buat orangtua dulu, orang tua juga pasti pengen ibadah haji gitu kan," kata Veddriq ketika hendak mengikuti arak-arakan pawai juara dari Kantor Kemenpora, seperti dikutip Antara.

Prioritas kedua untuk penggunaan bonusnya, kata Veddriq diperuntukkan untuk kebutuhan keluarganya dan terakhir untuk membantu memajukan olahraga panjat tebing di Indonesia.

"Kemudian buat keluarga dan juga buat panjat tebing sendiri gitu minimal punya kontribusi lah dari apresiasi yang telah diberikan. Itu buat kemajuan olahraga panjat tebing juga," tambahnya.

Sementara itu, kedua orang tua atlet 27 tahun itu yang turut hadir pada acara arak-arakan juga sangat senang putranya mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya dari pemerintah setelah mempersembahkan emas di Paris.

"Saya senang dan juga bersama teman-teman yang lain yang telah berjuang di Olimpiade Paris 2024," kata ayah Veddriq, Sumaryanto.

"Ini suatu kebanggaan buat teman-teman atlet mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa dan juga memberikan kesempatan buat masyarakat Indonesia yang telah memberikan doa dan dukungan selama berlangganan Olimpiade," lanjutnya.

Ibu Veddriq, Rosita juga mengungkapkan hal yang sama, "Ya, sebagai ibu sangat bangga sekali dengan pencapaian Veddriq yang mengharumkan bangsa Indonesia".

Langkah Veddriq mendapatkan medali emas di Site d'escalade du Bourget, Paris, pekan lalu terbilang mulus karena sejak elimination seeding sampai final belum pernah kalah.

Ia mengalahkan wakil tuan rumah Bassa Mawem dalam babak penyisihan sebelum kemudian menyingkirkan rekannya Rahmad Adi Mulyono pada babak eleminasi.

Ia lalu mengalahkan lagi Mawem dalam perempat final, kemudian atlet Iran Rezza Ali Pour dalam semifinal, dan kemudian Wu Peng dalam final saat ia mencatatkan waktu 4,75 detik atau unggul 0,02 detik dari atlet asal China itu.

Rekomendasi